Suara.com - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memerintahkan untuk memeriksa air di negaranya karena diterindikasi mengandung wabah kolera. Sebab sampai Sabtu (19/9/2015) kemarin sudah ada 6 orang yang meninggal kerena bawah kolera.
Mereka yang meninggal ada di pinggiran barat Baghdad, kota Abu Ghraib, sekitar 25 km (15 mil) barat dari ibukota. Setidaknya ada 70 kasus lainnya didiagnosis di daerah itu
Di Irak, sekitar 300 orang didiagnosis kolera pada tahun 2012. Mereka tersebar di kota utara Kirkuk dan wilayah Kurdistan. Lima tahun sebelumnya, setidaknya 24 orang tewas dan lebih dari 4.000 kasus yang dikonfirmasi.
Kolera ini menyebabkan diare akut yang menyebabkan kematian. Diare menyebabkan dehidrasi dan kegagalan ginjal dalam beberapa jam. Wabah ini mudah tertular lewat makanan dan air.
Saat ini Irak tengah di sorot dalam hal air dan sistem pembuangan limbah negara. Sanitasi di sana dianggap sudah ketinggalan jaman. Sebab pembangunan infrastruktur terhalang oleh perang yang terjadi selama bertahun-tahun.
Bulan Sabit Merah dan UNICEF sudah tahu masalah ini. Maka itu p mereka ingin menginstal tambahan stasiun pemurnian air di Abu Ghraib. Air itu akan didistribusikan untuk para pengungsi perang dalam botol kemasan. (Reuters)