Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Raffles Brotestes Panjaitan menilai, hampir seluruh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan disebabkan oleh ulah manusia.
"Ini karena prilaku manusia, karena di Indonesia tidak mungkin tidak ada kebakaran kalau tidak ada membawa api, jadi hampir 99 persen itu disebabkan oleh manusia," kata Raffles dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (19/9/2015).
Menurutnya kebakaran meluas juga disebabkan oleh faktor cuaca panas yang cukup ekstrem karena adanya fenomena El Nino. Justru, kata dia, El Nino ini dimanfaatkan para perusahaan untuk melakukan pembakaran secara masif.
"Dan apalagi ada el nino, tapi ini disiasati oleh perusahaan-perusahaan untuk membersihkan lahannya lewat pembakaran hutan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hingga kini Polri sudah menetapkan tujuh perusahaan perkebunan menjadi tersangka kasus pembakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Satu dari tujuh perusahaan tersebut sekarang ditangani Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri.
"Tujuh perusahaan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satu ditangani Bareskrim, satu di Polda Sumatera Selatan, dua di Polda Riau dan tiga di Polda Kalimantan Tengah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono di Mabes Polri, Kamis (17/9/2015).
Tujuh perusahaan tersebut yaitu PT. BMH, PT. RPP dan PT. RPS, beroperasi di Sumatera. Kemudian perusahaan yang beroperasi di Riau yaitu PT. LIH. Sementara yang beroperasi di Kalimantan Tengah yaitu PT. GAP, PT. NBA, dan PT. ASP.