Jemaah Indonesia yang Tewas dalam Insiden Crane Sudah Dimakamkan

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 19 September 2015 | 06:30 WIB
Jemaah Indonesia yang Tewas dalam Insiden Crane Sudah Dimakamkan
Lokasi robohnya sebuah crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Kecelakaan yang terjadi Jumat (11/9) itu menewaskan 107 orang (Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelas jemaah calon haji Indonesia yang meninggal dalam insiden runtuhnya crane di Mekah, Arab Saudi, sudah dimakamkan. Kepala Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Haji Indonesia 1436H/2015, Arsyad Hidayat, pada Jumat malam (18/9/2015), mengatakan dua jenazah terakhir yang dimakamkan adalah Painem Dalio Abdullah dan Saparini Baharuddin Abdullah dari Medan, Sumatera Utara.

"Pemakaman keduanya menjadi tanggung jawab Maktab 47," katanya.

Maktab adalah lembaga non-struktural di bawah koordinasi Muassasah Asia Tenggara yang bertugas memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia selama di Mekah, termasuk urusan pemakanan jenazah.

Sebelumnya sampai Jumat siang waktu Arab Saudi, Arsyad mengatakan bahwa baru sembilan jenazah calon haji asal Indonesia yang tewas dalam insiden itu yang sudah dimakamkan. Mereka adalah Iti Rasti Darmini, Masnauli Sijuadil Hasibuan, Nurhayati Rasad Usman, Ferry Mauluddin Arifin Dulhai, Adang Joppy Lili, Sriyana Marjo Sihono, Masadi Saiman Tarimin, Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon, dan Darwis Rahim Cogge.

Hal senada dikemukakan Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Mekah Jaetul Muchlis. Ia mengaku mendapat kepastian pemakaman dua jenazah terakhir tersebut pada pukul 14.00 WAS setelah berkoordinasi dengan pihak Maktab.

Painem dan Saparini merupakan jamaah dari Kloter 8 embarkasi Medan (MES 08) yang selama di Mekah tinggal di pemondokan sektor 7 yang menjadi menjadi tanggung jawab Maktab 47.

Selain 11 korban tewas, sebanyak 42 jemaah asal Indonesia juga mengalami cedera, baik berat maupun ringan, dalan insiden robohnya crane tersebut. Sebanyak 23 jemaah yang luka telah kembali ke kloter masing-masing dan 19 jemaah masih dirawat di rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi.

Raja Arab Saudi sebelumnya sudah menjanjikan akan memberikan santunan sebesar satu juta riyal (sekitar Rp3,8 miliar) untuk korban tewas dan cedera yang menyebabkan cacat fisik permanen dalam insiden itu. Sementara untuk korban luka, dijanjikan santunan sebesar 500.000 riyal (sekitar Rp1,92 miliar). [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI