Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebenarnya tidak mau pergi ke Rotterdam, Belanda, untuk mempelajari konsep sister city. Tapi, karena terus menerus diundang Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb, akhirnya Ahok bersedia terbang ke sana. Ahok akan berada di negeri kincir angin selama lima hari, mulai Sabtu (19/9/2015).
"Itu sebetulnya saya nggak perlu pergi. Jujur saja saya diminta pergi dari waktu lama, nggak perlu pergi sebenarnya. Tapi Wali Kota Rotterdam sudah tiga kali ke Jakarta," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Ahok mengungkapkan Wali Kota Rotterdam sampai malu menulis surat undangan karena sampai berkali-kali, tetapi tidak dipenuhi.
"Dia udah tulis surat sampai dia bilang 'kami sampai sudah malu nulis surat undang ke bapak, karena setiap tulis surat buat bapak, pasti bapak balas dengan resmi mohon maaf tidak bisa hadir,'" Ahok menambahkan.
Dalam suratnya, Wali Kota Rotterdam juga menulis pegawai Pemprov DKI Jakarta sudah sampai gelombang ketiga, tetapi Ahok tetap tak mau datang memenuhi undangan.
"Dia bilang, ini gelombang ketiga (karyawan DKI belajar di Belanda), sudah mau pulang, bapak masih belum datang," kata Ahok menirukan perkataan Ahmed Aboutaleb.
"Saya bilang, kan bisa nonton di Youtube, dia bilang beda, 'kalau bapak bisa lihat langsung lihatin DAM-nya semua yang dibikin Belanda dari tahun 25, bapak bisa tahu kenapa Belanda memutuskan," kata Ahok. "Padahal pascatahun 25 dulu orang protes, apa gila buang biaya bikin tanggul, bikin urugan, pelabuhan laut juga waktu itu kapalnya mana tapi karena keputusan yang tepat orang banyak bisa ekspor Jerman segala macam pun lewat Rotterdam."
BERITA MENARIK LAINNYA:
Muhammadiyah Hargai Sikap Kemenag Terkait Perbedaan Idul Adha
Wah, Laki-laki Ini Telan Dolar Senilai Rp1,59 Miliar