Suara.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengecam perlakuan keras Hungaria terhadap pada pengungsi. Polisi menembakkan gas air mata dan water cannon ke arah para pengungsi di perbatasan negara tersebut dengan Serbia.
"Saya terkejut melihat bagaimana para pengungsi dan migran ini diperlakukan. Ini tak bisa diterima," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam sebuah konferensi pers terkait bentrok yang terjadi di perbatasan Hungaria-Serbia.
Ban mengatakan, orang-orang ini lari dari perang, maka seharusnya mereka mendapat sesuatu yang melegakan.
"Kita harus memberikan pertolongan kepada mereka," kata Ban.
"Mereka harus diperlakukan dan dihargai sebagai manusia," lanjutnya.
Pada hari Rabu (17/9/2015), polisi Hungaria bentrok selama berjam-jam dengan ratusan migran setelah pemerintah menutup perbatasan sebelah selatan negara tersebut dengan Serbia. Serbia merupakan salah satu pintu terbesar bagi para migran untuk masuk ke negara-negara Uni Eropa.
Polisi menembakkan sedikitnya 20 tembakan gas air mata ke arah imigran. Gas yang membuat mata pedih itu mengakibatkan anak-anak kecil menangis. Sejumlah ambulans dan petugas medisnya dikirim ke perbatasan untuk membantu para imigran. (AFP/CNA)