Muhammad Basri: Dari Kursi Pesawat Menuju Kursi Dubes Qatar

Rabu, 16 September 2015 | 16:57 WIB
Muhammad Basri: Dari Kursi Pesawat Menuju Kursi Dubes Qatar
Mantan anggota Fraksi Golkar yang kini jadi calon Dubes Qatar Muhammad Basri Sidehabi [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, Komisi I DPR sedang proses fit and proper test terhadap 33 calon duta besar Republik Indonesia untuk berbagai negara.  Keputusan hasil ujian akan diumumkan pada Kamis (17/9/2015).

Latar belakang para kandidat bervariasi, sebagian di antaranya pernah menjadi anggota partai politik dan pernah duduk di DPR.

Salah satu kandidat yang pernah di partai politik adalah Muhammad Basri Sidehabi, mantan pilot yang kemudian pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Penulis buku berjudul Dari Kursi Pesawat Tempur Ke Kursi Senayan ini diusulkan menjadi Duta Besar RI untuk Qatar.

Berikut petikan wawancara suara.com dengan Basri di gedung DPR, Rabu (16/9/2015).

Persiapan Anda menjadi Dubes Qatar bagaimana?

Saya ditugaskan ke sana, ini hak prerogatif Presiden (Joko Widodo) sesuai dengan Pasal 13 UUD yang diamandemen bahwa Presiden berhak menunjuk itu.  Ya kita siapkan saja. Banyak info-info. Kita ketemu diaspora di sana. Kita ada 40 ribu tenaga kerja di sana, yang bagus itu karena ada yang jadi  formal dan ada yang profesional. Formal 5.062, profesionalnya 1.656. Tinggi gajinya. Ada yang direktur, manajer. Jadi bisa dapat gaji 13 ribu lebih tinggi daripada dubes

Apa saja potensi di Qatar yang Anda ketahui?

Presiden sudah membuka, memang kalau tidak salah 2011, di BDF, Bali Democracy Forum, itu sudah bicara dengan Pak SBY, perdana menterinya (Qatar), itu mengharapkan kalau menginves 10-15 miliar, tapi sudah empat tahun sampai sekarang belum ada.

Apakah Anda menguasai Bahasa Arab, karena Anda akan ke Qatar?

(Tertawa) bahasa kan tahunya Bahasa Inggris sedikit saja. Saya mantan atase di Amerika, saya pilot Angkatan Udara. Memang Bahasa Arab bahasa utama (di Qatar), tapi saya hanya sistem penerjemahnya, tapi Bahasa Ingggris bahasa kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI