Ini Harapan Pedagang Karang Anyar ke Pemprov DKI

Rabu, 16 September 2015 | 16:57 WIB
Ini Harapan Pedagang Karang Anyar ke Pemprov DKI
Petugas dan pedagang membongkar kios-kios PKL di Jalan Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (16/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan kios pedagang di Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat yang berada di atas saluran air, kini telah dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Pembina Paguyuban Pedagang Pasar Karang Anyar, Rakhmat mengatakan harapan para pedagang ingin agar mereka bisa tetap berdagang di kawasan tersebut. Setelah nantinya ada renovasi.

"Harapannya masih bisa berdagang. Walau pun pasar itu dibangun, mereka masih bisa berdagang di situ. Komitmen mereka tidak akan ke mana-mana," ujar Rakhmat ketika ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Ratusan pedagang dikatakan Rakhmat menolak direlokasi oleh Pemerintah DKI. Sebab beberapa tempat yang ditawarkan DKI dinilai jauh dan kondisinya tidak layak ditempati. Selain di Pasar Rajawali, pemerintah DKI juga sempat merekomendasikan Pasar Kartini dan Pasar Palapa.

"Kondisinya lebih parah dari Karang Anyar (yang di Rajawali). Sudah tujuh tahun tempat itu tidak dipakai. Itu jarang digunakan untuk tempat berjualan, malah dibikin kost-kostan di dalam," kata dia.

"Kalau pasar Palapa sendiri itu onderdil, padahal mereka (para pedagang Karang Anyar) jualannya sayur, bumbu. Dan yang megang pasar itu, bukan PD. Pasar Jaya, tapi pemborong," Rakhmat menambahkan.

Lebih jauh, menurut Rakhmat apabila pedagang di Pasar Karang Anyar pindah ke Rajawali harus membayar lapak sebesar Rp30-40 juta.

"Dari mana mereka bisa bayar? Kan PD. Pasar Jaya, camat, lurah, nggak mau tahu persoal itu. Mereka taunya, 'lo ke sana'. Pasar Kartini, PD. Pasar Jaya yang punya, tapi tidak ada lapak sama sekali," jelas Rakhmat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI