Digusur, Pedagang Pasar Karang Anyar Bingung Pindah Kemana

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 16 September 2015 | 15:04 WIB
Digusur, Pedagang Pasar Karang Anyar Bingung Pindah Kemana
Pemda DKI Jakarta gusur pedagang pasar Karang Anyar. [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sumarni (45) salah seorang pedagang sayur di Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, tak tahu harus pindah kemana setelah kiosnya dibongkar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (16/9/2105).

"Masih bungung kita mau pindah dimana, kita kaya ayam diusir saja," kata Sumarni.

Dia juga mengatakan tidak mempunyai cukup uang untuk menyewa kios baru kalau harus pindah berjualan.

"Kalau saya punya duit sih nggak apa-apa mas dibongkar juga kiosnya, ya nggak menderita juga saya," ujarnya.

Sumarni tidak setuju dengan adanya pembongkaran ini. Pasalnya, dia selalu membayar uang iuran setiap harinya kepada oknum Pemprov DKI selama 12 tahun dia berjualan.

"Uang sampah aja sehari Rp3.000, uang iuran apa saya lupa Rp4.000, belum lagi yang minta seribu-seribu, bisa Rp10 ribu sehari mas," katanya.

Sebelumnya pada hari Senin (14/9/2015), puluhan pedagang yang berjualan di Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang menolak digusur menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta.

"Kami menolak penggusuran pedagang Pasar Karang Anyar sampai ada solusi antara kedua belah pihak," kata Sukandar, koordinator pedagang Karang Anyar, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pedagang sebenarnya tdak menolak dipindahkan. Tapi dengan cara yang baik. Pedagang meminta dipindah ke tempat yang layak dan tidak terlalu jauh dari tempat mereka berdagang sekarang.

Terdapat sekitar 236 kios yang berada di atas saluran air. Para pedagang kebanyakan berjualan sayuran dan bumbu-bumbu masakan. (Nur Habibie)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI