Warga Gelar Aksi Koin Buat PKL yang Dituntut Rp1 Miliar

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 16 September 2015 | 13:27 WIB
Warga Gelar Aksi Koin Buat PKL yang Dituntut Rp1 Miliar
Ilustrasi palu pengadilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Masyarakat Peduli Pedagang Kaki Lima menggelar aksi simpatik mengumpulkan koin di perempatan Tugu Pal Putih Yogyakarta, Rabu (16/9/2015), untuk mendukung PKL yang dituntut Rp1 miliar.

Baharudin Kamba, penggagas aksi kumpul koin tersebut mengungkapkan, aksi itu adalah kepedulian dan aksi simpatik lima orang PKL di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.

"Ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap lima PKL yang digugar Rp1 miliar lebih, selain itu pesan moral yang ingin kita sampaikan adalah siapapun itu tidak boleh semena-mena terhadap PKL atau rakyat kecil," kata Baharudin.

Baharudin menambahkan, pihaknya tidak akan mentarget berapa koin yang bisa dikumpulkan, namun yang pasti pengumpulan koin dibuka hingga ada putusan pengadilan terhadap para PKL.

"Kita tidak mentargetkan berapa yang didapat, tapi bagaimana pesan moral ini dapat tersampaikan dengan baik, karena ini ajakan moral dan berapapun hasilnya nanti akan kita serahkan sepenuhnya kepada lima PKL yang dituntut Rp1 miliar," ujar Baharudin.

Baharudin menambahkan, nantinya aksi tersebut juga akan dilakukan di perempatan Gondomanan, nol kilometer Yogyakarta, serta akan mendatangi beberapa pejabat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, Budiono salah seorang pedagang kaki lima yang dituntut Rp1 miliar juga tampak ikut dalam aksi tersebut dengan menggunakan pakaian adat jawa.

Budiono berharap aksi simpatik tersebut dapat meringankan bebannya jika nanti hakim mengabulkan gugatan dari pihak pengusaha Eka Aryawan yang menggugat lima orang pedagang kaki lima lebih dari Rp1 miliar.

"Ini untuk persiapan sidang, saya menghargai hukum, kalau benar dituntut Rp1 miliar dikabulkan dan ini bisa dapat Rp1 miliar kan bisa untuk bayar itu," kata Budiono.

Hingga hari ini Budiono beserta kelima rekannya pun masih kekeh untuk tetap berjualan di lokasi yang menjadi sengketa, pihaknya juga masih berharap dapat tetap berjualan dan berusaha di lokasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI