Suara.com - Pengusaha Mesir yang ingin membeli sebuah pulau untuk menampung pengungsi asal Timur Tengah sepertinya benar-benar serius dengan rencananya. Si pengusaha, Naguib Sawiris, bahkan sudah menyiapkan nama untuk pulau yang ia beli kelak: Pulau Aylan, untuk mengenang Aylan Kurdi, bocah pengungsi tiga tahun yang ditemukan tewas terdampar di sebuah pantai di Turki.
Sebelumnya diberitakan bahwa Sawiris, si bos perusahaan telekomunikasi, kemungkinan akan membeli pulau dari Italia atau Yunani. Kabarnya, ia sudah mendekati dua orang pemilik pulau di Yunani untuk menawar pulau mereka.
Kepada NewsWeek, Sawiris siap mengeluarkan dana hingga 200 juta Dolar atau sekitar Rp2,8 triliun untuk menebus pulau yang nantinya akan dijadikan tempat bermukim bagi pengungsi. Sawiris mengaku sudah mendapat sekitar 10.000 surat elektronik dari orang-orang yang mendukung rencananya dan menawarkan bantuan untuk mewujudkannya.
Ada yang mendukung, ada pula yang mencibir rencananya. Ia pun mengambil sikap tegas pada mereka yang hanya bisa mengkritik.
"Jika Anda memiliki ide yang lebih baik, silakan saja. Aturan dalam perusahaan saya, siapapun yang mengkritik solusi saya namun tak punya solusi lebih baik, akan saya minta untuk tutup mulut," kata Sawiris.
Lewat Twitternya, Sawiris mengunggah sebuah pernyataan resmi dari perusahaannya. Isi pernyataan itu, selain mengajak relawan bergabung, juga mengumumkan bahwa pihaknya sudah menemukan dua pulau milik swasta di Yunani yang mungkin cocok untuk proyeknya.
After massive interest to contribute through donations&volunteering I'm sharing latest updates #aylanISLAND project. pic.twitter.com/FNNkbWinSA
— Naguib Sawiris (@NaguibSawiris) September 14, 2015
"Kami sudah berkirim surat dengan pemilik dua pulau tersebut dan menyatakan keinginan kami untuk bernegosiasi, dengan syarat mereka bisa mendapatkan izin dari pemerintah Yunani supaya pulau itu bisa ditinggali pengungsi menurut undang-undang Yunani," bunyi pernyataan itu.
Ide Sawiris juga didukung oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR). Mereka akan mengirimkan stafnya untuk membahas kemungkinan kerja sama dengan Sawiris. (Independent)