Demonstran Palestina dan Israel Kembali Bentrok di Masjidil Aqsa

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 16 September 2015 | 07:20 WIB
Demonstran Palestina dan Israel Kembali Bentrok di Masjidil Aqsa
Seorang warga Palestina dievakuasi akibat terkena gas air mata polisi Israel. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Palestina dan pasukan keamanan Israel kembali terlibat bentrok di kawasan Masjidil Aqsa dan Kota Tua Yerusalem. Pada hari Selasa (16/9/2015), genap tiga hari sudah bentrokan terjadi di antara kedua belah pihak.

Para demonstran muda berkumpul di sekeliling masjid dan melempari polisi yang berjaga di lokasi dengan batu. Polisi membalas dengan lontaran granat kejut.

Polisi Israel berdalih, mereka membersihkan serpihan-serpihan sisa bentrokan dari pintu masuk masjid dan menutup masjid dari dalam. Tujuannya, kata mereka, supaya mereka terhindar dari lemparan batu, petasan, dan benda lain dari demonstran.

Waqf, organisasi asal Yordania yang mengelola masjid tersebut mengatakan, polisi masuk ke dalam masjid dan menimbulkan kerusakan.

Yordania mengatakan, aksi Israel merupakan agresi terhadap negara-negara Arab dan Muslim. Yordania mengatakan, mereka tengah berupaya keras melindungi situs-situs keagamaan di Kota Suci. Yordania punya hak mengurus dan mengelola tempat-tempat suci di Yerusalem menurut pakta perjanjian damai dengan Israel tahun 1994.

Para demonstran Palestina khawatir Israel berencana mengambil alih pengelolaan Masjidil Aqsa. Selama ini, umat Yahudi diperkenankan berkunjung ke Masjidil Aqsa, namun tidak untuk berdoa. Tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu juga dianggap penting bagi umat Yahudi sebagai tempat suci yang dikenal dengan sebutan Bukit Bait.

Bentrokan antara Pasukan Israel dan demonstran Palestina sudah terjadi sejak hari Minggu. Menurut pihak kepolisian, pihak demonstran membarikade diri di dalam masjid selama satu malam dengan tujuan menghalangi kunjungan warga Yahudi menjelang perayaan Tahun Baru pada Ahad sore waktu setempat.

Otoritas setempat kemudian memutuskan untuk menyerang ke dalam kompleks pada pukul 6:45 waktu setempat atau sekitar 10:45 WIB agar warga Yahudi bisa berkunjung sebagaimana biasa.

Semua berawal dari kebijakan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, yang pada pekan lalu membubarkan dua organisasi Muslim, karena menghalangi peziarah Yahudi masuk di kawasan Masjidil Aqsa. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI