Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menegaskan tak akan menoleransi pedagang yang menempati area untuk fasilitas. Lapak-lapak pedagang akan dibongkar.
"Saya udah tegaskan, pasar-pasar yang mengganggu saluran air, menyebabkan macet atau model pasar tumpah ke jalan, itu harus dipindahkan, mohon maaf tidak ada toleransi," kata Basuki atau yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Menurut Ahok kalau semua saluran air tidak tersumbat, banjir di Jakarta akan berkurang.
"Karena teknik atasi banjir itu bagaimana air itu tersebar di semua sungai dan selokan. Tentu sampai ke utara kalau dia rendah harus dipompa. Kalau lagi pas-pasan pompa. Itu saja teknik atasi banjir," kata Ahok.
Ahok mengungkapkan sekitar 800 saluran air yang tersebar di Ibu Kota, hampir semuanya diduduki pedagang kaki lima, di antaranya di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Saluran air tersebut sebagian besar tersumbat sampah yang dibuang sembarangan.
"Nah itu kami tidak toleransi harus bongkar. Tapi kios-kios yang tidak di atas saluran yang tidak nutupi jalan. Hanya dudukin lahan lahan di pinggir atau apa saya toleransi untuk sampai kita temukan lokasi pindahkan mereka," kata Ahok.