Suara.com - Perdana Menteri Australia terpilih Malcolm Turnbull berjanji untuk fokus pada peningkatan perekonomian negara.
"Saya benar-benar memiliki optimisme dan kami akan mulai dalam beberapa pekan ke depan... lebih kepada fondasi untuk memastikan kemakmuran kita dalam beberapa tahun ke depan," kata Turnbull seperti dikutip oleh Reuters.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi Australia, Malcolm Turnbull, terpilih menggantikan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang dimakzulkan sebagai pemimpin Partai Liberal lewat sebuah voting di internal partai. Abbott yang memimpin Partai Liberal sejak tahun 2009 dan menjadi Perdana Menteri sejak tahun 2013, dinilai gagal mengembangkan perekonomian Australia. Abbott kalah karena hanya meraih 44 suara, lebih sedikit dari Turnbull yang meraup 55 suara dalam voting.
Turnbull, yang pernah digulingkan Abbott dari tampuk kepemimpinan Partai Liberal pada tahun 2009, sejatinya lebih diunggulkan untuk menjadi perdana menteri. Namun, kebijakannya untuk mendukung skema perdagangan karbon, pernikahan sesama jenis, dan pembentukan republik Australia, membuatnya kurang populer di Partai Liberal.
Berhasil duduk di kursi perdana menteri, Turnbull diprediksi akan melakukan perombakan kabinet. Salah satu menteri yang kemungkinan besar bakal diganti adalah Menteri Keuangan Joe Hockey. Selain itu, ada pula Menteri Pertahanan Kevin Andrews yang mengajukan proyek pembuatan kapal selam senilai 35,7 miliar Dolar AS. Berbeda dengan Menlu Australia Julie Bishop yang justru menjadi wakil perdana menteri.
Menyusul naiknya Turnbull menjadi Perdana Menteri, kubu oposisi dari Partai Buruh langsung melontarkan sindiran. Mereka menyebut Turnbull adalah jutawan penghuni rumah mewah di Pelabuhan Sidney yang tak pernah tahu kehidupan rakyat Australia kebanyakan.
Perubahan kepemimpinan ini menjadi tanda ketidakstabilan politik di Australia. Dalam dua tahun terakhir, Australia sudah empat kali berganti perdana menteri.
Perdana menteri dari Partai Buruh Kevin Rudd, yang terpilih pada tahun 2007, digulingkan oleh wakilnya sendiri, Julia Gillard, pada tahun 2010. Gillard kembali digulingkan oleh Rudd menjelang pemilu tahun 2013 yang akhirnya dimenangkan oleh Abbott. (Reuters)