Suara.com - Empat ratus keris berusia puluhan tahun hingga ratusan tahun akan melengkapi koleksi Museum Keris di Kota Solo, Jawa Tengah.
“Keris yang akan dipamerkan ini merupakan hibah dari para kolektor keris di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Eny Tyasni Susana, Senin (14/9/2015).
Menurut perempuan yang akrab disapa Eny, sebelum dipamerkan keris akan menjalani proses seleksi. Proses seleksi akan melibatkan tim ahli keris yang meliputi budayawan dan seniman.
“Supaya keris yang dipamerkan ini benar-benar memiliki nilai daya tarik bagi para pengunjung dan wisatawan. Saat ini keris itu masih dilakukan proses kurasi dan identifikasi,” imbuhnya.
Sambil menunggu hasil kurasi dan identifikasi, kata Eny, Pemkot Solo tengah fokus pada lelang pengadaan barang dan jasa untuk Museum Keris. Pasalnya, lelang tahap pertama untuk pengadaan mechanical electronic gagal dilakukan.
Hal tersebut disebabkan karena tingginya nilai dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Padahal, Pemkot Solo telah menentukan nilai pagu anggaran yang dipatok, yakni Rp1,7 miliar.
“Lelang ini meliputi komponen lift, air conditioner (AC), genset dan lain-lain. Tetapi tidak ada satu pun peserta yang berani mendaftar. Karena imbas dari naiknya nilai dolar terhadap rupiah,” kata dia.
Meski demikian, Eny mengaku akan kembali melakukan lelang pengadaan barang dan jasa tersebut untuk tahap kedua.
“Nanti kita lakukan lelang tahap kedua,” katanya.
Museum dibangun dengan menggunakan anggaran dari APBN senilai Rp35 miliar akan difungsikan sebagai wisata pendidikan.