Suara.com - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut sedikitnya 19 penerbangan berbagai rute baik dalam dan luar negeri dibatalkan oleh maskapai. Sebab jarak pandang pilot bertahan diangka 150 meter.
"Terdapat 19 penerbangan yang dibatalkan maskapai, terutama pada pagi hari," terang Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Hasnan Siregar di Pekanbaru, Senin (14/9/2015).
Beberapa maskapai batalkan penerbangan tujuan Pekanbaru di antaranya adalah Garuda Indonesia dan Lion Air masing-masing tujuh kali dalam sehari. Lalu rute domestik maskapai Citilink Indonesia, Malindo Air rute internasional Malaka-Pekanbaru pergi pulang, AirAsia rute Kuala Lumpur-Malaysia dan lain sebagainya.
Hari ini saja sesuai jadwal pendaratan atau keberangkatan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terdapat 74 kali penerbangan baik domestik dan internasional.
Namun berbagai maskapai itu, berstatus delay atau tunda. Ratusan calon penumpang duduk kursi terminal keberangkatan dalam negeri dan luar negeri tanpa kepastian kapan diberangkatkan karena pesawat yang mereka tumpangi belum mendarat.
"Sampai siang ini, belum ada aktifitas penerbangan baik 'landing' atau 'take off' karena jarak pandang masih 150 meter atau meningkat dari tadi pagi jam 7.00 WIB pada 80 meter," ujarnya.
Bagi pesawat hendak landing atau pendaratan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sesuai aturan berlaku. Maka jarak pandang pilot harus minimal 1.000 meter atau dapat melihat celah dimana posisi landasan pacu bandara.
"Ya, itu tadi karena jarak pandang belum 1.000 meter. Sekarang ini di bandara masing-masing perwakilan maskapai siaga informasikan jarak pandang ke bandara asal," jelas Siregar.
Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan setiap hari tidak kurang dari 60 kali penerbangan melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.
Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional. Di antaranyaLion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air. (Antara)