Masuknya Pengungsi ke Amerika Serikat Rawan Disusupi Anggota ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 14 September 2015 | 06:55 WIB
Masuknya Pengungsi ke Amerika Serikat Rawan Disusupi Anggota ISIS
Pengungsi asal Suriah menunggu kereta tujuan Hungaria di Macedonia. (Reuters/Stoyan Nenov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang legislator Amerika Serikat memperingatkan bahaya yang mungkin ditimbulkan apabila pemerintah negara tersebut benar-benar melaksanakan tekadnya, menerima 10.000 pengungsi Suriah.

Kepala Komite Keamanan Dalam Negeri di Kongres, Mike McCaul, mengatakan, anggota ISIS bisa saja menyusup dan menyamar sebagai pengungsi Suriah untuk masuk ke Amerika Serikat. Dengan demikian, kelompok teror tersebut dapat menciptakan akses masuk ke AS.

"Dari sudut pandang keamanan nasional, saya selalu menanggapi dengan serius kata-kata yang mereka sampaikan, yakni "kami akan menggunakan dan memanfaatkan krisis pengungsi untuk menyusupi ke Barat". Itulah yang membuat saya khawatir," kata McCaul dalam acara This Week di jaringan televisi ABC.

Pemerintah AS pada hari Kamis pekan lalu mengatakan, siap menerima sejumlah besar pengungsi korban perang saudara di Suriah pada tahun fiskal berikutnya.

Sejumlah pejabat AS juga sudah menyampaikan kekhawatirannya bahwa anggota ISIS bisa saja menyelinap diantara para pengungsi.

Namun, pensiunan Jenderal AS, John Allen, yang juga diundang ke acara bincang-bindang tv itu merasa yakin bahwa pemerintah akan berusaha menjalankan program tersebut dengan baik.

"Kita tentunya sudah menyadari potensi bahwa ISIS mencari cara untuk memasukkan agen-agennya di antara para pengungsi," kata Allen.

"Namun saya memiliki keyakinan besar atas pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan oleh badan-badan keamanan AS," lanjut Allen.

Kandidat presiden dari Partai Republik, Ben Carson, juga menyampaikan kekhawatiran atas rencana AS memasukkan pengungsi ke dalam negeri.

"Membawa masuk orang-orang dari Timur Tengah saat ini menciptakan bahaya. Dan kita harus benar-benar berhati-hati," kata Carson.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI