"Tahun 2011 itu baru prototipenya. Tetapi mulai saya buka atau operasi tahun ini untuk wilayah Solo dan sekitarnya, kecuali Boyolali karena kondisi medan," kata CEO Get-Jek Solo saat ditemui di kediamannya, Kamis (10/9/2015).
Menurut Reza jasa layanan yang ditawarkan dari Get-Jek hampir sama dengan Gojek. Yakni mengantar barang, jasa angkutan, belanja dan kerjasama dengan perusahaan untuk jasa kurir.
Namun demikian, Get-Jek juga melayani jasa pengurusan perpanjangan SIM, BPJS, nyebarin undangan, brosur, dan lain-lain yang tidak dilakukan ojek motor pada umumnya.
"Kita akan memberikan layanan yang lebih kepada pelanggan atau masyarakat. Dan yang membedakan layanan Get-Jek dengan Gojek ini adalah pembayaran melalui EDC (elektronik data capture)," tambahnya.
Lebih lanjut, Reza menambahkan seluruh pengemudi atau freelance driver Get-Jek akan difasilitasi smartphone. Gunanya adalah untuk memudahkan pengemudi untuk melakukan komunikasi dengan calon penumpang.
Karena layanan yang digunakan ini adalah melalui sistem online. Di samping itu, saat memesan calon penumpang dapat memantau keberadaan pengemudi di sekitar tempat penjemputan.
Siapa yang akan menjemput, darimana dan dimana posisinya pun akan terpantau, sehingga calon penumpang bisa bisa bersiap saat pengemudi ojek mendekati lokasi penjempuan. Selain smartphone pengemudi ojek juga difasilitasi helm, masker dan jaket.
"Setelah resmi kita launching, masyarakat atau calon penumpang yang ingin menikmati layanan Get-Jek bisa mengunduh aplikasi Get-Jek melalui android maupun playstore. Di situ nanti ada persyaratan yang harus diisi oleh para calon penumpang," kata dia. (Labib Zamani)