Suara.com - Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba menilai, pelambatan ekonomi berdampak pada proses Pilkada. Sebab, peserta Pilkada saat 'bertarung' perlu modal yang besar.
"Pilkada kan dananya besar," kata Parlindungan dalam diskusi bertajuk 'Senator Kita', di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (13/9/2015).
Dia menerangkan, dengan kondisi pelemahan ekonomi global ini, peserta Pilkada akan sulit mengungkapkan janji kampanyenya, serta untuk menjual komoditas daerah, seperti kelapa sawit, karet dan sebagainya. Padahal, komiditas ini bisa digunakan menjadi pendapatan asli daerah (PAD) saat terpilih nanti.
Selain itu, Parlindungan menambahkan, regulasi yang diterapkan pemerintah pusat saat ini juga masih tumpang tindih antara aturan satu dengan lainnya. Itulah yang membuat para calon pemimpin daerah -- menjadi eksekutif-- kesulitan membuat keputusan nantinya.
"Kalau ditanya kepala daerah, mereka tidak happy dengan sistem yang sekarang," ujar dia.