Kapolda Metro: Demonstrasi di Car Free Day Bakal Dibubarkan

Minggu, 13 September 2015 | 13:19 WIB
Kapolda Metro: Demonstrasi di Car Free Day Bakal Dibubarkan
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anggota polisi untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang diselenggarakan di tengah pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car free day di sepanjang Jalan M. H. Thamrin dan Sudirman, Jakarta.

"Tujuannya CFD ini kan kita menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berekreasi dan berolahraga. Jadi nggak boleh ada kegiatan-kegiatan yang berbau politik atau unjuk rasa. Kalau misalnya ada nanti kami akan bubarkan mereka," kata Tito di Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (13/9/2015).

Tito mengatakan selama pelaksanaan car free day tidak boleh ada aksi massa berbau politik.

Tito menambahkan program car free day bertujuan untuk memberikan kesempatan warga berolahraga dan berekreasi sekaligus mengurangi polusi udara kendaraan bermotor.

"Pokoknya kita akan bersikap persuasif, tapi kalau masih ada kita akan bubarkan mereka. Jangan menghilangkan tujuan awal CFD ini," kata Tito.

Sebelumnya diberitakan, warga yang tengah olahraga di hari bebas kendaraan bermotor belakangan ini sering terganggu oleh demonstrasi massa di sekitar Bundaran Hotel Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah tahu soal itu dan dia setuju area car free day bukan disediakan untuk demonstran.

"Saya sudah kasih tahu sama Pol PP harus tindak tegas, nggak boleh seperti itu (ada aksi demo atau kampanye). Pengamanannya harus langsung diusir jika ada yang kayak gitu," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/8/2015).

Car free day berlangsung tiap hari Minggu mulai pukul 06.00-11.00 WIB sejak 10 tahun yang lalu. Di Jakarta Pusat, diselenggarakan di sepanjang Jalan Sudirman dan M. H. Thamrin.

Bundaran HI biasanya menjadi pusat kegiatan karena letaknya yang berada di tengah-tengah kota.

Seiring dengan perkembangan, warga yang datang ke kawasan tersebut, lama-lama bukan hanya warga yang ingin olahraga, sekarang sudah ada pasar-pasar dadakan, pedagang kaki lima, pengamen, kemudian, pencopet, demonstran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI