Situasi Masjidil Haram Kembali Normal Pascakecelakaan Crane

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 13 September 2015 | 01:03 WIB
Situasi Masjidil Haram Kembali Normal Pascakecelakaan Crane
Lokasi robohnya sebuah crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Kecelakaan yang terjadi Jumat (11/9) itu menewaskan 107 orang (Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi sudah kembali normal setelah sempat hiruk pikuk akibat insiden robohnya sebuah "crane" yang menewaskan 107 orang dan melukai ratusan orang lainnya pada Jumat petang (11/9/2015). Bahkan menurut pantauan Antara, jemaah haji yang sedang memadati Kota Suci itu seakan tak terpengaruh dengan tragedi itu.

Sejak Sabtu pagi sampai waktu Salat Dzuhur, jamaah yang datang untuk beribadah di masjid terbesar di Arab Saudi itu justru semakin banyak. Bahkan halaman samping daerah pntu masuk Masjidil Haram Marwah, tidak jauh dari lokasi kecelakaan, dipadati jamaah dari berbagai negara yang hendak menunaikan salat, meski cuaca siang sangat panas mencapai 40-43 derajat Celcius.

"Saya enggak khawatir, karena hal-hal seperti itu takdir dari Allah," kata Affandi, salah seorang jamaah calon haji Indonesia dari Riau.

Ia bahkan mengaku ketika musibah itu terjadi, sedang berada di Masjidil Haram.

"Setelah Salat Ashar, saya ingin ke toilet, namun karena hujat deras dan badai saya kembali ke dalam masjid. Tiba-tiba terdengar denduman sangat keras disertai kepulan seperti asap, mungkin serpihan beton yang tertimpa," kata Affandi yang berangkat dari embarkasi Batam.

Dalam hitungan yang tidak terlalu lama, lanjut dia, aparat keamanan langsung masuk ke dalam masjid dan mengatur arus jamaah.

"Saya baru tahu ada kecelakaan ketika banyak jamaah yang melintas dengan luka-luka dan baju yang penuh darah," ujarnya.

Affandi bersyukur tidak ikut menjadi korban pada peristiwa tersebut. Kendati tidak takut peristiwa itu terulang, ia mengakui tetap waspada, bahkan bertanya apakah ada imbauan dari pemerintah Indonesia terkait peristiwa di Masjidil Haram itu.

"Misalnya, apakah boleh tetap salat dekat Kabah?" katanya.

Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Arsyad Hidayat mengimbau agar jamaah tetap berhati-hati dalam menunaikan ibadah di Tanah Suci.

"Kami mengimbau agar jamaah menahan diri, tidak bepergian pada cuaca buruk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Selain itu, ia kembali mengimbau agar ketika keluar dari pemondokan membawa dan menggunakan masker mengingat tebaran debu di Arab Saudi.

"Kami juga harap peristiwa kemarin tidak membuat jamaah haji ketakutan. Tetaplah umrah (qudum buat yang baru datang ke Mekkah) dan ibadah lainnya," ujar Arsyad.

Ia juga mengatakan sejak Isya kemarin, Masjidil Haram telah kembali digunakan untuk salat berjamaah dan Sabtu pagi jamaah yang thawaf telah kembali normal. Pemerintah Arab Saudi pun cepat tanggap melakukan evakuasi korban dan membersihkan bangunan yang runtuh akibat alat berat jatuh.

Akses masuk ke Masjidil Haram sempat ditutup. Namun kini sudah normal kembali. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI