Sejarah Pembangunan dan Renovasi Masjidil Haram

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 12 September 2015 | 19:14 WIB
Sejarah Pembangunan dan Renovasi Masjidil Haram
Masjidil Haram dalam ilustrasi di Trousset encyclopedia tahun 1886 - 1891. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, dibangun pula 18 gerbang tambahan, tiga kubah, serta 500 pilar marmer. Masjidil Haram juga dilengkapi dengan pendingin udara, eskalator, dan sistem drainase.

Masa Kekuasaan Raja Abdullah bin Abdulaziz

Pada tahun 2007, Almarhum Raja Abdullah semasa hidupnya memulai proyek raksasa untuk memperluas kapasitas masjid agar bisa menampung hingga 2 juta jamaah. Proyek ini diprediksi akan rampung pada tahun 2020.

Ekspansi masjid dimulai pada bulan Agustus 2011. Area masjid yang semula seluas 356.000 m2 akan dikembangkan menjadi 400.000 m2. Sebuah gerbang yang diberi nama Gerbang Raja Abdullah dibangun bersama tambahan dua menara masjid.

Proyek pembangunan di bawah Raja Salman bin Abdulaziz

Tahta Kerajaan Arab Saudi jatuh ke tangan Salman bin Abdulaziz, setelah Raja Abdullah wafat. Raja Salman, pada bulan Juli 2015 lalu, meluncurkan lima proyek ekspansi Masjidil Haram agar bisa mengakomodasi lebih dari 1,6 juta jamaah haji.

Proyek ini mencakup pembangunan gedung, terowongan, gedung-gedung tempat tinggal bagi jamaah haji, serta sebuah jalan lingkar. Seperti dilansir thenational.ae, mengutip Kantor Pers Saudi, perluasan bangunan mencakup 1,47 juta meter persegi dan pembangunan 78 gerbang baru.

Sebanyak enam lantai untuk shalat untuk sembahyang, 680 eskalator, 24 elevator untuk jamaah berkebutuhan khusus, 21.000 toilet dan tempat wudhu.

Nilai proyek yang sudah digelar pada tahun 2011 oleh Almarhum Raja Abdullah ini mencapai 26,6 miliar Dolar AS. Pemegang tender proyek raksasa ini adalah Binladin Group.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI