Peringatan Serangan 11 September di New York Diselimuti Haru

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 12 September 2015 | 16:17 WIB
Peringatan Serangan 11 September di New York Diselimuti Haru
Suvenir diletakkan di monumen Empty Sky di seberang kawasan Lower Manhattan untuk mengenang korban serangan 11 September. (Reuters/Eduardo Munoz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerabat korban rangkaian serangan teroris 11 September 2001 berkumpul di New York, Amerika Serikat, hari Jumat (11/9/2015) waktu setempat. Mereka menghadiri acara peringatan insiden yang menewaskan 3.000 orang di menara kembar World Trade Center, Pennsylvania, dan tepian Kota Washington, 14 tahun silam.

Acara peringatan yang berlangsung di monumen Empty Sky, seberang kawasan Lower Manhattan dan One World Trade Center ini berlangsung khidmat. Keluarga dan kerabat membacakan satu persatu nama korban meninggal dunia dalam insiden yang mengguncang Amerika Serikat itu.

"Kami amat terberkati karena pernah memilikimu sebagai malaikat kami dan kami merasa hampa tanpa kehadiranmu, kami sangat mencintaimu," kata Daniel Pagan, lelaki yang kehilangan sepupunya, Melissa Candida Doi, dalam serangan tersebut.

Mereka yang hadir saling berpelukan, beberapa membawa foto atau mengenakan kaos bergambar orang-orang yang mereka cintai. Sebagian membawa poster bertuliskan "kami tak akan pernah lupa".

Para kerabat dan keluarga juga berterimakasih kepada para petugas evakuasi dan medis yang pertama kali terjun ke lokasi untuk mencari para korban. Sebagian besar dari mereka hingga kini menderita berbagai penyakit akibat udara kotor dan beracun yang ditimbulkan dari runtuhnya menara kembar World Trade Center (WTC).

Warga juga memadati Ground Zero, lokasi yang semula menjadi tempat berdirinya menara megah WTC. Dua gedung tersebut luluh lantak usai dihantam dua pesawat yang diklaim AS dibajak oleh teroris, pada Selasa, 11 September 2001.

Dalam acara yang diiringi musik bernuansa lembut itu, keluarga dan kerabat korban juga meletakkan karangan bunga di dekat nama para korban yang diukir di panel perunggu di monumen depan 9/11 Memorial and Museum.

Acara yang berlangsung selama empat jam itu ditutup dengan lengkingan suara terompet yang ditiup seorang veteran militer.

"Kami datang ke sini setiap tahun. Kami tinggal di New Jersey. (Setiap tahun) mereka yang datang kian berkurang, namun saya dan istri saya, selama kami masih bernafas, kami akan tetap datang ke sini," kata Tom Acquaviva yang kehilangan putra mereka, Paul, saat menara itu ambruk.

"Jenazahnya tak pernah ditemukan, jadi tempat ini adalah makamnya," lanjut Tom. "Dia adalah anak yang terbaik," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI