Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan enggan menanggapi wacana rombak pimpinan DPR menyusul tudingan dugaan pelanggaran etika.
"Belum tepat kita membahas hal itu, masih banyak rakyat yang sulit beli beras, harga-harga mahal," ujarnya di Gorontalo, Sabtu (12/9/2015).
Menurut dia, hal penting yang dilakukan adalah mengurusi persoalan rakyat, agar sebagai wakil rakyat menomorsatukan kepentingan publik.
"Malu pada rakyat jika kita memprioritaskan urusan-urusan yang belum tepat dibahas," ujarnya.
Dia meminta desakan perombakan pimpinan DPR tidak dijadikan polemik.
Seperti diberitakan, desakan perombakan pimpinan DPR ini menyusul pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon bertemu dengan kandidat capres dari Partai Republik AS Donald Trump di New York, AS.
Keduanya terekam kamera ikut dalam konferensi pers di Trump Tower. Pertemuan itu dilakukan di tengah-tengah agenda resmi pertemuan parlemen se-dunia.
Sejumlah anggota DPR lantas melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR karena diduga melanggar etika DPR. (Antara)