Suara.com - Jamaah haji asal Bengkulu, Ali Sobirin kembali beribadah setelah menjadi korban jatuhnya alat pengangkat (crane) di Masjidil Haram, Mekkah. Dia hanya mengalami luka ringan.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan Ali sudah bergabung dengan jamaah lain guna melanjutkan ibadah haji. Ali sempat dirawat di klinik sektor 4 Mekkah.
"Seorang jemaah asal Bengkulu dilaporkan terluka ringan dan sempat dirawat di klinik sektor 4 Mekkah tapi sudah kembali melanjutkan ibadah," kata Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Sabtu (12/9/2015).
Informasi yang diperoleh dari petugas pembimbing haji di Mekkah, Ali terkena percikan pecahan beton ketika alat pengangkat barang ukuran raksasa tersebut jatuh. Selain seorang korban yang terluka ringan, ratusan jamaah haji asal Bengkulu sempat mengalami trauma sebab saat musibah terjadi, para jamaah berada di dekat lokasi kecelakaan.
Jamaah yang terluka ringan hanya dirawat tidak lama dan saat ini sudah bergabung dengan jamaah lainnya untuk melanjutkan rangkaian ibadah.
"Atas nama masyarakat Bengkulu, saya mengucapkan turut berduka atas korban dalam musibah ini, semoga jamaah yang meninggal diampuni semua dosa dan kesalahannya serta keluarga yang ditinggal tetap sabar," kata Gubernur.
Sebelumnya, dilaporkan sebuah "crane" yang dioperasikan dalam proyek perluasan Masjidil Haram, jatuh akibat badai dan buruknya cuaca pada Jumat petang (11/9). Situs resmi Kementerian Agama RI merilis jumlah korban jamaah asal Indonesia akibat musibah itu ada dua orang meninggal dunia serta 31 orang terluka. (Antara)