Kabut Asap Membuat Nelayan di Sumatera Utara Berhenti Melaut

Sabtu, 12 September 2015 | 12:28 WIB
Kabut Asap Membuat Nelayan di Sumatera Utara Berhenti Melaut
Perairan sungai Musi yang tertutup kabut asap, Palembang, Sumsel. Senin (31/8). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabut asap yang kembali menyelimuti wilayah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara mengganggu aktivitas nelayan. Nelayan di sana tidak bisa melaut.

Ratusan nelayan tradisionil di sana terpaksa menunda aktivitas melaut. Sebab ketebalan kabut asap membuat jarak pandang di peraian sangat terbatas.

"Pandangan sangat terbatas dan kalau dipaksakan melaut rasanya asap membuat dada terasa sesak dan mata perih," ujar seorang nelayan Adi Sastra, Sabtu (12/9/2015).

Asap di sana akibat pembakaran lahan di Palembang dan Jambi. Banyak dari warga di pesisir Sumatera Utara terkena ISPA. Terutama anak-anak.

"Untuk mencegah kemungkinan terburuk dikalangan masyarakat yang sudah kena ISPA. Pemerintah hendaknya memberikan masker kepada warga," katanya.

Sementara itu, Rahman seorang nelayan tradisionil mengaku sudah dua hari tidak melaut. Padahal, pascahujan lebat yang terjadi hampir 10 jam pada Sabtu pekan lalu, kabut asap sempat hilang dan nelayan sudah melaut.

Hanya saja sejak kabut asap kembali menyelimuti perairan Selat Malaka membuat nelayan tidak berani melaut karena jarak pandang sangat terbatas dan khawatir mengalami kecelakaan di laut.

"Kami (nelayan) berharap asap tersebut cepat hilang, sehingga kami bisa kembali menjalankan aktivitas untuk menghidupi keluarga, anak dan istri dirumah," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI