Jelang Idul Adha, Muslim Tolikara Jalin Komunikasi dengan GIDI

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 11 September 2015 | 22:17 WIB
Jelang Idul Adha, Muslim Tolikara Jalin Komunikasi dengan GIDI
Tokoh Tolikara saat bertemu dengan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imam Masjid Baitul Muttaqin Kabupaten Tolikara, Papua Ustad Ali Mukhtar menyatakan umat Muslim dan Nasrani di Tolikara sudah saling menerima satu sama lain.

"Kami (umat Muslim) juga sudah dianggap satu keluarga di Tolikara," katanya di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Ia mengungkapkan bahwa umat Muslim Tolikara masih diterima oleh warga setempat pascainsiden penyerangan saat pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Baitul Muttaqin Juli lalu.

"Masyarakat juga masih menerima kami. Meski kami hidup dengan keyakinan berbeda, tapi toh kebhinekaan tetap ada, umat Muslim tetap diterima," kata dia.

Ali mengatakan, sebagai imam masjid di Tolikara ia terus membangun komunikasi dengan penduduk setempat serta umat GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) demi menciptakan ketentraman antar umat beragama.

"Kami membangun komunikasi yang baik, kalau tidak saya juga yang menanggung soal ketenteraman umat Muslim di Tolikara," ujar Ali.

Ia mengatakan perlu adanya komunikasi antar tokoh Muslim dan tokoh GIDI Tolikara demi ketertiban bersama.

"Komunikasi ke tokoh GIDI kami lakukan, karena kami ingin keamanan," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Forum Zakat (FOZ) M Sabeth Abilawa yang terjun langsung memberikan bantuan di Tolikara mengatakan keadaan sudah kondusif. Namun demikian, ia mengatakan masih ada kekhawatiran yang dirasakan umat Muslim Tolikara pascainsiden Juli lalu.

"Sebagian korban (yang merupakan pedagang) pulang ke Jawa dan Sulawesi karena tidak punya modal untuk berdagang di sana," kata Sabeth.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI