Suara.com - Puluhan demonstran yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (BRN) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jumat (11/9/2015). Mereka mendesak Kabareskrim baru Komjen Anang Iskandar segera mengusut keterlibatan Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan mobil crane.
"Kalau memang Pak Anang berani, kami salut. Kami siap berada di belakang. Tapi kalau nggak (berani), Ya sudah kita kasih tikus mati saja ke Bareskrim. Karena tikus itu adalah simbol koruptor yang harus ditangkap," kata Humas BRN Laode Kamaruddin kepada wartawan.
Meski dalam kasus ini ada indikasi intervensi dari sejumlah pejabat seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Laode berharap Komjen Anang tidak takut untuk mengusut kasus tersebut.
"Jangan takut intervensi yang ada di luar sana, kemaren kan ada JK yang melakukan intervensi. Terus juga ada Rini Soemarno yang melakukan intervensi. Mereka kan nggak punya hak preorgratif. Hak prerogatif ada di presiden. Sehebat itukah mereka berdua? JK dan Rini Soemarno," katanya.
Kasus Pelindo II menjadi perbincangan publik setelah Komjen Budi Waseso (Buwas) digeser dari jabatan Kabareskrim menjadi Kepala BNN. Diduga pergantian jabatan itu menyusul adanya penggeledahan Bareskrim di kantor Dirut Pelindo RJ Lino. Dalam kasus ini pun, Bareskrim Polri baru menetapkan satu tersangka.