Kabut Asap Membuat Penerbangan di Kalteng Terhenti Sepekan

Jum'at, 11 September 2015 | 09:13 WIB
Kabut Asap Membuat Penerbangan di Kalteng Terhenti Sepekan
Suasana jadwal keberangkatan penerbangan dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru mengalami keterlambatan 2-3 jam karena tebalnya kabut asap yang menyelimuti kawasan tersebut. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerbangan pesawat dari dan ke Bandara Beringin, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sudah sepekan terakhir terhenti. Ini akibat kabut asap kebakaran hutan.

"Penerbangan batal sejak Jumat (4/9) dan hingga saat ini masih terhenti karena kabut asap semakin tebal," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Akhmad Sidik, di Muara Teweh, Jumat (11/9/2015).

Makapai yang terhenti terbang itu di antaranya Maskapai Susi Air rute Muara Teweh - Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yang merupakan penerbangan bersubisidi dari pemerintah pusat (APBN) sepekan tiga kali yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu. Harga tiket penerbangan itu Rp273.300 untuk dewasa dan bayi (infant) Rp32.730.

Selain itu, maskapai milik Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga membatalkan rute Muara Teweh-Balikpapan dan Muara Teweh-Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggunakan pesawat jenis Cessna.

"Penerbangan ke Banjarmasin dan Balikpapan merupakan penerbangan non subsidi dengan harga tiket di atas Rp1 juta, juga dibatalkan," kata Sidik.

Sidik mengatakan, penerbangan lainnya yang juga terhenti yaitu pesawat carteran perusahaan tambang batu bara dan perusahaan gas yang melayani penumpang di antaranya karyawan itu 3 sampai 4 hari dalam sepekan yakni setiap hari Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Maskapai menggunakan pesawat jenis Twin Otter tersebut antara lain Air Fast, Air Bone dan Hilift masing-masing tujuan Muara Teweh - Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur pulang pergi.

"Jadi dampak kabut asap ini membuat penerbangan ke daerah ini terhenti sudah sepekan," kata dia.

Sementara Kepala UPTD Lalu lintas Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan (LLASDP) pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara Nurdin mengatakan, surutnya Sungai Barito tidak berdampak pada angkutan penumpang yang menggunakan transportasi sungai. Saat ini angkutan menggunakan perahu cepat (speedboat) untuk tujuan Muara Teweh - Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Muara Teweh - Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya masih normal.

"Memang selama ini para pengguna transportasi sungai harus ektra hati-hati, selain kabut asap juga Sungai Barito Surut sehingga hanya berdampak pada waktu tempuh yang biasanya perjalanan tiga jam kini menjadi empat jam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI