Anggaran Penanggulangan Kabut Asap di Kalsel Sangat Kecil

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 11 September 2015 | 03:21 WIB
Anggaran Penanggulangan Kabut Asap di Kalsel Sangat Kecil
Ilustrasi kabut asap. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Abdurahman Bahasyim menilai anggaran penanggulangan kabut asap yang dialokasikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat kecil dibanding daerah lain.

"Anggaran yang dialokasikan hanya sebesar Rp1,6 miliar. Tentu saja jumlah itu terlalu kecil," ujar Senator daerah pemilihan Kalimantan Selatan itu di Kota Banjarbaru, Kamis.

Ia mengatakan, anggaran untuk penanggulangan kebakaran lahan dan hutan yang dialokasikan daerah lain seperti provinsi tetangga, Kalimantan Tengah cukup besar yakni Rp26 miliar.

Dia menjelaskan, anggaran puluhan miliar itu, tentu saja bisa digunakan untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan yang dampaknya menimbulkan kabut asap di seluruh wilayah.

"Kami siap memperjuangkan agar alokasi anggaran lebih besar sehingga upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan bisa dimaksimalkan serta berhasil," ucapnya.

Menurut dia, alokasi anggaran yang lebih besar harus mendapat dukungan seluruh pihak terutama pemangku kepentingan sehingga bencana kabut asap tidak terulang kembali.

"Dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan agar alokasi anggaran besar sehingga bisa mendukung upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan," ujarnya.

Dia mengatakan, langkah yang ditempuh pemerintah Provinsi Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pemboman air sudah cukup tepat.

Namun, ia meminta frekuensi pemadaman titik api melalui udara itu lebih ditingkatkan sehingga bisa cepat mengurangi kebakaran lahan dan hutan di provinsi setempat.

"Frekuensi pemboman diperbanyak dan jangan hanya fokus di satu titik tetapi menyebar terutama di kawasan yang banyak ditumbuhi semak dan pohon kering," katanya.

Sementara itu, kabut asap yang melanda Kalsel paling parah terjadi di Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kota Martapura sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.

Kabut asap yang cukup pekat selain membatasi jarak pandang dan mengganggu saluran pernapasan, juga membuat penerbangan di Bandara Syamsudin Noor tertunda. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI