Penuturan Dosen Ica, Mahasiswi UNY yang Meninggal Usai Wisuda

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 10 September 2015 | 19:31 WIB
Penuturan Dosen Ica, Mahasiswi UNY yang Meninggal Usai Wisuda
Futicha Sirrulhayati Muna, mahasiswi UNY yang meninggal setelah wisuda, (10/9/2015). (Suara.com/Dok.rekan Futicha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib tragis menimpa Futicha Sirrulhayati Muna (22), wisudawati Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (MIPA UNY). Perempuan kelahiran Magelang, 30 Agustus 1993 yang akrab disapa Ica itu meninggal dunia hanya beberapa jam setelah menyandang gelar sarjana dengan predikat Cum Laude pada tanggal 29 Agustus lalu.

Dosen pembimbing Ica, Evy Yulianti, S.Si, M Sc mengatakan, dirinya pada awalnya tak mengetahui kondisi kesehatan Ica. Pasalnya mahasiswi yang dibimbingnya tersebut masih terlihat sehat hingga acara yudisium yang digelar pada tanggal 10 Juli lalu.

Menurut Evy, berdasarkan cerita dari rekan-rekan Ica, kondisi kesehatan Ica memang tak begitu baik. Mereka mengaku sering melihat Ica mengeluh pusing. Ica juga kerap tidur-tiduran saat melakukan penelitian karena merasa tak enak badan.

"Saya sendiri terakhir bertemu dengan Ica saat yudisium itu, saat itu dia masih terlihat sehat. Tapi ternyata pas saya tanya temannya, Ica kalau di lab katanya sering pusing-pusing dan tiduran," kata Evy.

Evy menambahkan, mahasiswi yang dibimbingnya tersebut ternyata sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Saat dirawat pertama kali di sebuah rumah sakit di kawasan Muntilan, Jawa Tengah, Ica didiagnosa mengalami sakit maag.

"Katanya didiagnosa sakit maag, terus sempat pulang tapi ternyata terus panas. Setelah itu katanya dibawa ke rumah sakit lagi dan didiagnosa bronkitis. Terus didiagnosa lagi kena syaraf ke-6 dan penglihatannya mulai terganggu,"‎ kata Evy.

Ica, menurut cerita Evy, merupakan mahasiswi yang cerdas. Mahasiswi tersebut berhasil lulus dan menyelesaikan skripsi berjudul "Uji Kemampuan Isolat Bakteri Termofilik Asal Kali Gendol Atas Pasca Erupsi Merapi Dalam Mereduksi Logam Berat Cu (tembaga)" hanya dalam waktu 5 bulan.

Evy menambahkan, dirinya sendiri tak sempat menyapa Ica secara langsung saat Ica menjalani prosesi wisuda. Saat itu, kenang Evy, dirinya hanya melihat Ica didorong naik ke atas panggung dengan kursi rodanya.

"Waktu wisuda itu saya duduknya jauh. Saya hanya melihat sepertinya saat itu Ica sudah nggak sadar, karena waktu itu dia sudah nggak merespon pas diberi ijazah sama pak Dekan. Mungkin karena kecapekan menunggu dari pagi, soalnya Ica baru dipanggil pas siang harinya," ‎ujar Evy.

Evy menambahkan, saat acara wisuda dirinya berusaha mencari Ica namun tidak menemukan Ica sebab ternyata Ica sudah dibawa pulang ke Magelang oleh orang tuanya.

Ica lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,65. Kesehatan Ica mulai menurun 2 bulan sebelum upacara wisuda digelar. Ica akhirnya meninggal dunia beberapa jam setelah dirinya di wisuda, tepat sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-22. (Wita Ayodhyaputri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI