Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui tak semua lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri jelek setelah jadi pejabat pemerintah.
Basuki alias Ahok menyebut sejumlah nama pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari IPDN yang menurutnya baik.
"Ada, saya punya Kepala PTSP lulusan IPDN itu terbaik. Si Edy Junaedi itu lulusan IPDN bagus gelar doktor, si Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji baik, camat baik, di Kepala Dishub ada Andri Yansyah itu baik, si Teguh wakilnya juga baik," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Kemudian, Ahok menyebut nama temannya di Belitung Timur yang juga lulusan IPDN sebagai orang baik dan disiplin dalam menjalankan tugas pemerintahan. Namanya Umar.
"Saya kenal juga Pak Umar, orang IPDN. Dia disiplinnya luar biasa," kata Ahok.
Lebih jauh Ahok menjelaskan kenapa beberapa waktu lalu mewacanakan pembubaran IPDN. Menurutnya, karena sekolah tersebut sudah tidak lagi diprioritaskan untuk menjadi lurah, camat, wali kota maupun pejabat struktural pemerintah.
Ahok menyebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. UU tersebut, katanya, memberikan kesempatan yang sama buat lulusan swasta untuk menjadi pamong praja.
"Nah konsep UU ASN adalah membuat seluruh kantor pemerintah itu seperti swasta atau bank, makanya kami begitu masuk dan Pak Jokowi mau mengubah kantor camat itu seperti bank," kata Ahok.
"Saya cuma mengatakan dengan adanya UU ASN semua boleh diseleksi promosi terbuka kepamongprajaan bukan hanya IPDN saja. Nah kalau udah nggak ada hubungannya, Universitas kita banyak banyak. Ngapain kita subsidi IPDN. Itu kan hanya pemikiran saya saja," Ahok menambahkan.