MKD Harus Telusuri Kunjungan Pimpinan DPR Difasilitasi Hary Tanoe

Kamis, 10 September 2015 | 13:28 WIB
MKD Harus Telusuri Kunjungan Pimpinan DPR Difasilitasi Hary Tanoe
Delegasi DPR RI mengikuti sidang di PBB dan bertemu dengan capres Amerika Serikat Donald Trump di Trump Tower, Fifth Avenue, New York, Kamis (3/9) (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Fraksi PPP DPR kubu Rohamurmuziy, Arwani Thomafi, mengatakan terungkapnya pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan salah satu calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di acara kampanye di New York, telah menimbulkan kontroversi.

Untuk menyikapi apakah pertemuan tersebut merupakan pelanggaran etika sebagai wakil rakyat atau tidak, kata Arwani, PPP memilih menyerahkan sepenuhnya pada penanganan Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Kalau hanya ketemu satu bakal calon saja memang menimbulkan kontroversi. Tetapi persoalannya ada di MKD. MKD akan melihat sejauh mana peran atau kehadiran pimpinan DPR itu apakah melanggar kode etik atau tidak," kata Arwani di gedung DPR, Kamis (10/9/2015).

Lebih jauh, mengenai terungkapnya pertemuan pimpinan DPR tersebut dengan Donald Trump karena difasilitasi bos MNC Grup yang juga Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Arwani meminta mahkamah dewan secepatnya menelusurinya. Pasalnya, kunjungan pimpinan DPR ke Amerika merupakan tugas kenegaraan yaitu menghadiri sidang Inter-Parliamentary Union (IPU).

"Ya sebaiknya diselesaikan ke lembaga yang berwenang biar nggak jadi bahan diskusi publik. Agar DPR dapat segera bekerja dengan baik. Masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan," kata dia.

Terungkapnya nama Hary Tanoe di balik pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump berawal dari pernyataan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Tantowi Yahya. Tantowi mengatakan kunjungan pimpinan DPR ke acara Donald Trump difasilitasi Hary Tanoe..

"Yang memfasilitasi, ya Pak Donald Trump itu, kan mempunyai mitra, mitranya di sini adalah Pak Hary Tanoe," kata Tantowi di gedung DPR, Rabu (9/9/2015).

Tantowi meminta pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump tidak dibesar-besarkan.

"Jadi bagi saya itu tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting itu adalah bahwa kita bisa bertemu dengan seorang tokoh," kata Tantowi.

Bagi Tantowi tidak masalah ada orang yang ingin memfasilitasi pimpinan DPR untuk menemui tokoh saat kunjungan ke luar negeri.

"Lho saya rasa ketua DPR akan ke Washington nih besok. Kalau misalnya ada yang memfasilitasi ketemu Hillary Clinton ya kenapa tidak. Ini kan dalam rangka networking baik bisnis maupun apa saja," kata Tantowi

Menurut Tantowi pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump bukan untuk memberikan dukungan politik kepada pencalonan Donald Trump, melainkan sebatas mengapresiasi investasi bakal calon presiden itu di Indonesia.

"Ya nggak ada goal apa-apa, nggak ada bisnis apa-apa. Ini cuma kesempatan yang digunakan oleh ketua DPR untuk mengapresiasi. Tidak ada goal apa-apa, tidak ada objektif apapun. Tidak ada politik sama sekali kok," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI