Suara.com - Kementerian Pertanian menyatakan, pasokan hewan kurban pada hari Raya Idul Adha akan cukup dipenuhi dari pasokan peternak lokal. Staf Ahli Bidang Investasi Menteri Pertanian Syukur Iwantoro di Jakarta, Selasa (8/9/2015) menyatakan, stok sapi yang disediakan peternak lokal di Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebanyak 28.000 ekor.
"Stok sapi lokal mencukupi. Bahkan alokasinya berlebih," ujarnya dalam diskusi Stabilisasi Pasokan dan Harga Daging Sapi oleh Perum Bulog.
Pasokan hewan ternak itu, tambah Syukur, berasal dari sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Menurut dia, nantinya sapi tersebut terdistribusi ke sejumlah titik Rumah Potong Hewan atau mengisi pasar ternak yang khusus disediakan menjelang Idul Adha.
Sebanyak 28.000 ekor sapi itu, lanjutnya, normalnya untuk mengisi selama satu bulan ke depan.
Dengan kondisi tersebut, menurut mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian itu maka dipastikan tidak akan ada sapi impor untuk mengisi pasar pada momen khusus itu.
Sementara itu, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjamin ribuan sapi yang diimpor oleh Bulog semata-mata untuk menstabilkan harga daging sapi di pasar yang saat ini masih berkisar Rp100.000-Rp115.000 per kilogram.
Pada awal September, lebih dari 2.300 ekor sapi asal Australia yang diimpor Perum Bulog sudah mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Sapi-sapi ini langsung dikandangkan milik BUMN Berdikari. Kita akan keluarkan ke pasar dua pekan lagi untuk menurunkan harga daging sapi," katanya.
Djarot menyatakan, salah satu syarat menurut agama bahwa hewan ternak yang akan dikurbankan tidak boleh cacat fisik, sedangkan sapi yang diimpor dari Australia itu kupingnya sudah ditindik, bahkan ada yang dikebiri.
"Ini kan sudah tidak layak lagi dijadikan sapi kurban," katanya.
Pada Kesempatan itu Djarot Kusumayakti menyatakan pihaknya akan segera melakukan operasi pasar (OP) untuk menurunkan harga daging sapi hingga kisaran sekitar Rp 100.000/kg.
OP Bulog hanya akan dilakukan di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten sebagai sentra konsumsi daging atau bukan daerah penghasil daging karena, gejolak harga daging sapi hanya terjadi di wilayah tersebut, sementara harga daging sapi di 30 provinsi lain relatif stabil.
"Operasi pasar ini tentunya mengarah pada wilayah yang ada gejolaknya. Kalau gejolaknya di Jakarta dan sekitarnya sampai Jawa Barat dan Banten, tentu kita konsentrasinya ke sana," katanya. (Antara)
Kebutuhan Sapi Kurban Dipenuhi Sapi Lokal
Esti Utami Suara.Com
Selasa, 08 September 2015 | 20:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
7 Komoditi Bahan Pokok di Sulteng Alami Penurunan Pascahari Raya, 3 Lainnya Meroket
25 Juni 2024 | 16:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI