Suara.com - Mantan Persiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim selama menjabat sebagai kepala negara dirinya selalu mengutamakan kepentingan rakyat daripada partai. SBY mengklaim berjarak dengan partai pendukungnya.
"Begini maafkan kalau saya salah, saya sebetulnya 10 tahun mempimpin Indonesia tidak kepartai-partaian," kata SBY saat memberikan kuliah umum di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).
Menurutnya, dirinya pun selalu memprioritaskan urusan rakyat ketimbang agenda-agenda partai. "Saya berjarak, karena saya mengutamakan fungsi pemerintahan dan negara," katanya.
SBY tidak menampik cukup sulit baginya saat mengetahui ada beberapa kader Partai Demokrat yang tertangkap KPK karena terlibat kasus korupsi.
"Bukan tidak mudah, partai kadang-kadang menerima situasi yang tidak menyenangkan. Seharusnya saya terus menjalankan pemerintahan ini," katanya.
Meski demikian, Ketua Partai Demokrat ini mengaku siap membantu Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan sesuatu bagi kepentingan negara. Dia juga mengaku siap terlibat agar Indonesia bisa memiliki peran dalam kancah politik internasional.
"Saya akan tetap juga melakukan sesuatu dan membantu Pak Jokowi. Membantu pemerintahan, juga membantu Indonesia dalam pergaulan dunia," katanya.