Kapolri Dicecar DPR soal Dugaan Intervensi Pencopotan Budi Waseso

Selasa, 08 September 2015 | 14:32 WIB
Kapolri Dicecar DPR soal Dugaan Intervensi Pencopotan Budi Waseso
Kapolri Badrodin Haiti. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik pencopotan Budi Waseso dari jabatan kepala Bareskrim Polri rupanya masih belanjut. Dalam Rapat kerja bersama Komisi III DPR, Kapolri Badrodin Haiti masih saja diminta konfirmasinya soal pencopotan Buwas yang baru saja dilantik menjadi kepala BNN.

Pertanyaan itu dilontarkan oleh politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang soal dugaan adanya intervensi pihak lain di balik pencopotan Budi Waseso.

Junimart bahkan sempat menyebut nama Menteri BUMN Rini Soemarno yang menelepon Kapolri setelah penggeledahan di kantor Dirut PT Pelindo II.

"Saya dapat SMS dari masyarakat, ada salah satu menteri, Rini Soemarno, yang sesuai informasi yang kami dapat, Bu Rini menelepon Kapolri setelah penggeledahan (Pelindo II)," ujar Junimart dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Dia juga menuding ada keterlibatan mafia dan mendesak agar Mabes Polri tetap mengusut dugaan korupsi di PT Pelindo II.

"Dengan begini, membuktikan di sana terjadi secara permanen mafia. Kami harap agar RJ Lino (Dirut PT Pelindo II) disidik. Kita harap polri komit untuk dilakukan," pinta Junimart.

Usai rapat, Kapolri pun menegaskan tidak ada intervensi dalam rotasi Budi Waseso ini.

Dia menerangkan, gaya kepemimpinan Budi lebih cocok ditempatkan untuk pemberantasan narkotika di Indonesia.

"Nggak ada (intervensi). Dan (mutasi) itu hal wajar, kita mengakui Pak Buwas adalah fighter (petarung), kalau kita menyebutnya, kalau dimanfaatkan di BNN kan bagus juga," kata dia.

Badrodin juga menegaskan, proses pidana yang sempat disidik oleh Budi akan dilanjutkan penggantinya, Komjen Anang Iskandar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI