Suara.com - Rumah tipe 36 milik warga Lampulo, Kecamatan Kuata Alam, Banda Aceh, Provinsi Aceh, mengeluarkan asap dari lantai pada Selasa (8/9/2015) sekitar pukul 05.00 Wib.
Pemilik rumah, Rusli Raden (65), mengatakan asap keluar melalui sela-sela lantai. Sebelum keluarkan asap, terlebih dahulu muncul hawa panas.
"Saya pulang mau salat subuh. Begitu saya buka pintu rumah, ternyata sudah penuh asap sampai berkabut. Saya buka terus pintu-pintu rumah," kata Rusli yang bekerja di SPBU kepada wartawan di Banda Aceh.
Fenomena rumah panas muncul sejak Sabtu (5/9/2015) sekitar pukul 09.00 Wib.
Kejadian ini membuat warga sekitar rumah Rusli heboh. Pasalnya, sejak 13 tahun menempati rumah tersebut, baru akhir-akhir ini muncul keanehan di sana.
Pada hari pertama kemunculan fenomena rumah panas, air di dalam bak rumah bantuan musibah tsunami itu juga seperti teraliri arus litrik.
"Saya sempat ke kamar mandi karena gerah dengan panas itu. Begitu saya sentuh air, kontak saya," ujar Yah Bit Cili sapaan akrab Rusli.
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di balik kemunculan hawa panas, Kantor Lingkungan Hidup Kota Banda Aceh saat ini tengah memeriksa beberapa titik sumber panas.
Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam KLH Banda Aceh, Adi Winata, mengatakan dugaan sementara penyebab hawa panas di rumah Rusli disebabkan oleh adanya biogas.
Rumah tersebut dinilai terlalu berdekatan dengan septic tank. Suhu panas di dalam rumah Rusli berkisar 39 derajat.