Ingin Punya Velodrome Seperti London, Ahok Ajak Konsultan Inggris

Senin, 07 September 2015 | 19:25 WIB
Ingin Punya Velodrome Seperti London, Ahok Ajak Konsultan Inggris
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (15/4/2015). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menawarkan kepada konsultan asal Inggris yang sudah berpengalaman membuat fasilitas track balap sepeda atau velodrome yang berada di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, seperti yang ada di London.

Hal itu dilakukannya agar pada saat Asian Games 2018 velodrome seperti yang digunakan di London pada saat olympic bisa digunakan.

"Kan dia udah pernah pengalaman olympic. Nah ini ada konsultan datang, saya bilang mau enggak join dengan kami ikut biding lelang dikami. Kita ingin velodrome kita standart kayak di London. Jadi velodrome di London kan bagus bagus kenapa punya kita jelek banget. Kita punya pake kayu pake apa itu," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/9/2015).

Ketika bertemu dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, Ahok diberitahukan untuk membangun satu velodrome yang bagus menghabisakan dana sekitar 15-65 juta dolar.

"Trus saya tanya brapa duit bikinnya dia bilang dari 20 juta, 15 juta, sampai 65 juta USD. Yang 25 juta USD pun juga sudah bagus banget," jelas Ahok.

Berdasarkan kajian dari Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta renovasi velodrome di Rawamangun memakan dana Rp450 milar. Dari harga segitu Ahok menolak, sebab dana yang besar itu tidak menghasilkan sarana yang bagus. Untuk itu Ahok meminta kepada konsultan luar untuk memberikan desain dengan harga setara Rp450 miliar namun standar seperti di London.

"Mendingan saya bilang eh tolong kamu desainin saya 30 juta USD atau kira-kira Rp450 miliar, tapi standar London. (Pembangunannya) Saya ingin tunjuk Jakpro. Jadi Jakpro bussines to bussiness dia kerjain. Bila perlu pake dia lelang standar internasional," jelas Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI