Polisi Selidiki Sumber Pendanaan Serangan Bom Bangkok

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 07 September 2015 | 16:06 WIB
Polisi Selidiki Sumber Pendanaan Serangan Bom Bangkok
Laki-laki yang ditangkap polisi di kawasan Nong Chok, Thailand. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Thailand sedang menyelidiki laporan soal pengiriman uang dari Turki ke Thailand yang dipergunakan untuk mendanai serangan bom Bangkok.

Polisi juga mengaku bakal mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tersangka ke-10 yang diduga terlibat aksi pengeboman di depan Kuil Erawan dan Sathorn Pier, pertengahan Agustus lalu.

"Namun, kami tidak bisa mengungkap rinciannya saat ini," kata asisten kepala sekaligus juru bicara Kepolisian Nasional Thailand Letnan Polisi Jenderal Prawut Thavornsiri.

Satu dari dua tersangka yang ditahan, Yusufu Meiraili, akan diserahkan kepada polisi hari ini, Senin (7/9/2015) setelah seminggu mendekam di tahanan militer. Sementara itu, seorang tersangka lainnya, Adem Karadag, sudah dipindahkan ke Penjara Min Buri.

Dua ledakan bom mengguncang Bangkok bulan lalu. Ledakan pertama yang terjadi di Kuil Erawan pada tanggal 17 Agustus, menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. Ledakan kedua yang terjadi Sathorn Pier tidak menimbulkan korban jiwa.

Pihak berwajib sedang menyelidiki insiden ini dan memburu para pelakunya. Menyusul serangan tersebut, beberapa pejabat kepolisian, termasuk kepala kantor polisi Min Buri, dinonaktifkan.

Pejabat Kepala Polisi Wilayah Min Buri, Kolonel Polisi Wattana Yeejeen, hari Minggu (6/9/2015), memimpin tim gabungan polisi dan tentara menggerebek sebuah apartemen di kawasan Nimitmai. Namun, mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Saat operasi, kami juga meminta warga setempat untuk mengawasi kamar-kamar yang sudah disewa namun tidak ditempati," kata Wattana.

Sebelumnya, polisi menemukan material bahan baku pembuat bom di distrik Min Buri. Dari semua tersangka yang diduga terlibat serangan bom, salah satunya adalah perempuan Thailand bernama Wanna Suansan.

Lewat media sosial, si perempuan mengungkapkan niatnya untuk menyerah. Namun, polisi mengaku belum mendapat laporan dari yang bersangkutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI