Bantah Lakukan Pembelian Sperma, UGM Investigasi Menyebarnya Isu

Senin, 07 September 2015 | 13:20 WIB
Bantah Lakukan Pembelian Sperma, UGM Investigasi Menyebarnya Isu
Ilustrasi penelitian sperma. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membantah melakukan pembelian sperma seharga Rp50.000 untuk sekali masturbasi, seperti tertulis dalam pesan singkat yang belakangan menyebar melalui media sosial.

Kepala Bidang Humas UGM, Wijayanti atau yang akrab disapa Wiwit, bahkan mengatakan bahwa pihak UGM saat ini sedang melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

"Saat ini investigasi masih berjalan. Yang sudah dapat dipastikan adalah bahwa mahasiswa yang namanya disebutkan dalam pesan tersebut adalah korban. Dia tidak tahu-menahu tentang keluarnya pesan tersebut," kata Wijayanti, kepada Suara.com, Senin (7/9/2015).

Wiwit menambahkan, sementara itu Profesor Budi Mulyono, Kepala Bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran UGM, dalam klarifikasinya telah mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan instruksi terkait pembelian sperma, seperti yang tertulis dalam pesan singkat tersebut.

"Kami tidak mengeluarkan atau menginstruksikan keluarnya pengumuman tersebut, dan tidak mengetahui sumbernya. Saat ini tidak ada penelitian tentang sperma di bagian kami," ungkap Budi, sebagaimana disampaikan Wiwit.

Melalui klarifikasinya pula, Budi menyesalkan adanya pengumuman yang sangat tidak etis itu. Pengumuman itu juga dinilai tidak senonoh, tidak sopan, dan tidak mencerminkan nilai-nilai akademik, apalagi karena membawa nama Bagian Patologi Klinis.

Sebelumnya, pengguna media sosial sempat dihebohkan dengan pesan singkat yang berisikan info bahwa Bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran UGM akan membeli sperma untuk sekali masturbasi senilai Rp50.000. Dalam pesan tersebut juga tertulis bahwa bagi yang berminat, bisa segera menghubungi nomor 08122962999. Nyatanya, sampai berita ini diturunkan, nomor telepon yang tertulis tidak dapat dihubungi. Pesan singkat yang dikirim ke nomor tersebut juga tidak mendapat respons atau balasan. [Wita Ayodhyaputri]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI