Suara.com - Pendaki masih mengabaikan status siaga Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang pada akhir Agustus 2015 kembali bererupsi.
Sebagaimana terpantau wartawan Antara, Minggu (6/9/2015), belasan pemuda-pemudi berkelompok mulai menyusuri jalan masuk ke kawah Tompaluan atau puncak, usai turun dari kendaraan bak terbuka.
"Biasanya kami naik pada hari Sabtu malam dan berkemah di sekitar kawah atau puncak," kata Julius, pemuda asal Kota Manado, Minggu.
Pendaki lainnya Resty, warga Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara mengatakan, mendaki ke puncak Gunung Lokon menjadi daya tarik tersendiri bagi pemuda-pemudi yang hendak menghabiskan akhir pekan.
"Melepas pandangan dari puncak gunung menyajikan pemandangan yang indah. Kabupaten/kota di Sulut bisa dilihat dari sini menggantikan kepenatan usai beraktivitas di tempat kerja," katanya.
Ketika ditanya status Gunung Lokon yang masih siaga level III, dia mengaku mengetahui dari surat kabar, televisi bahkan radio.
"Kalau memang aparat keamanan bersiaga di pintu-pintui masuk dan melarang kami naik ke kawah atau puncak, pasti kami patuhi. Tapi karena tidak ada yang menjaga terpaksa kami menerobos masuk," ujarnya.
Pada Sabtu (29/8) Gunung Lokon kembali bererupsi dan melontarkan material debu vulkani setinggi 1.500 meter, letusan serupa juga pernah terjadi pada 20 Mei tiga bulan sebelumnya.
Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi masih merekomendasikan status siaga dengan radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. (Antara)
Pendaki Abaikan Status Siaga Gunung Lokon
Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 06 September 2015 | 23:49 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kota Tomohon Rentan Bencana Alam, Dikepung Gunung Lokon dan Mahawu
17 Juni 2022 | 06:48 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
News | 02:10 WIB
News | 23:30 WIB
News | 22:34 WIB
News | 21:25 WIB
News | 21:23 WIB