Soal Pertemuan Ketua DPR dan Donald Trump, Ini Tanggapan Ibas

Minggu, 06 September 2015 | 19:50 WIB
Soal Pertemuan Ketua DPR dan Donald Trump, Ini Tanggapan Ibas
Suasana jumpa pers Partai Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (6/9/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menilai kunjungan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Amerika Serikat (AS) yang sempat mengunjungi kandidat Calon Presiden (Capres) AS dari Partai Republik, Donald Trump, itu tidak pantas dilakukan dan tidak pas momennya. Hal itu juga dinilai menyimpang dari tujuan awal kepergian mereka.

"Pimpinan DPR ketemu kandidat dari Partai Republik itu tidak pas dan tidak pantas. Itu publik (masyarakat) yang mengatakan, ya," kata Ibas, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (6/9/2015).

Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menjelaskan, secara aturan, perjalanan dinas para anggota dewan ke luar negeri itu bisa bermacam-macam, asal dengan tujuan jelas.

"Pandangan kami, tiap pimpinan dewan ke luar negeri itu tentu sudah ada daftarnya. Tujuannya beda-beda. Apakah itu tujuannya untuk pengawasan, apa itu tujuan studi banding, dan lain-lain. Seharusnya itu jelas dan transparan," ujarnya.

Namun, Ibas menegaskan bahwa perjalanan dinas yang dilakukan Ketua dan Wakil DPR tersebut sudah menyimpang dan akhirnya menjadi masalah.

"Yang tidak tepat itu berkunjung ke luar negeri bukan pada tujuan kerjanya. Itu menjadi masalah," kata Ibas.

Lebih lanjut, Ibas mengaku bangga jika para wakil rakyat bisa membangun kerja sama antarnegara dalam tugasnya ke luar negeri. Namun jika tempat dan acaranya tidak sesuai, itu menurutnya tetap bisa berdampak buruk bagi citra DPR.

"Kita akan bangga dan senang jika parlemen bisa kerjasama dengan berbagai pihak. Tapi kalau ada kegiatan di luar dinas kerja, dan kecenderungan masyarakat untuk mendorong (lapor) ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR, kita dukung," ujarnya.

Ibas menjelaskan, banyak elemen masyarakat merasa kecewa akibat Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon tertangkap kamera sedang bertemu dalam acara dukungan kandidat capres AS Donald Trump. Padahal diketahui saat itu Setya, Fadli dan rombongan, berangkat ke AS dalam rangka kunjungan kerja (dinas).

"Teman-teman DPR pasti dengar keluhan masyarakat. Kunjungan itu pada saat yang tidak tepat dan tidak pas," tandasnya. [Nur Habibie]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI