Suara.com - Gelombang pengungsi dari Timur Tengah ke Uni Eropa kembali memakan korban anak-anak. Kali ini yang tewas adalah seorang anak laki-laki yang baru lahir.
Bayi itu diduga tewas karena kekurangan cairan selama di kapal. Anak itu tewas begitu mendarat di Pulau Agathonisi, Yunani. Anak itu dibawa ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan, bayi malang itu meninggal.
Saat ini Yunani sedang berjuang untuk mengatasi gelombang migran dan pengungsi dari perang di Suriah. Sebab pulau di Yunani jaraknya lebih pendek dibanding Turki. Ribuan orang sedang menunggu untuk diidentifikasi dan mengangkut ke Athena untuk melanjutkan perjalanan mereka ke negara-negara Eropa lainnya.
Sabtu (5/9/2015) pagi kapal feri menurunkan 2.500 migran di Ppelabuhan Piraeus. Sehingga jumlah orang pindah ke daratan negara itu sejak Senin lalu berjumlah 13.373 orang.
"Ini sulit, ada yang kekurangan dalam air, kita memiliki anak-anak, kami memiliki bayi kecil, kita tidak terlayanani," kata seorang migran Suriah kepada Reuters TV.
Sebelumnya, foto Aylan mengejutkan dunia. Aylan (3), yang tubuh mungilnya dipotret tertelungkup di satu pantai di Tempat Pelancongan Bodrum. Gambar itu dengan cepat beredar dan menjadi lambang tragedi pengungsi. Aylan adalah anak pengungsi Suriah yang menjadi korban kapal tenggelam. (Reuters)