Anang Iskandar Tak Tahu Motif Politik di Balik Pencopotan Buwas

Sabtu, 05 September 2015 | 19:45 WIB
Anang Iskandar Tak Tahu Motif Politik di Balik Pencopotan Buwas
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar dan Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (5/9).[suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabareskrim baru yang belum dilantik Komjen Polisi Anang Iskandar mengaku tidak tahu ada muatan politik di balik pencopotan Budi Waseso yang akan digantikannya.

"Saya betul tidak tahu. Saya lagi di luar negeri jadi pembicara masalah penanganan narkoba lalu ke Fiji bahas masalah narkoba. Saya pulang, saya diberi tahu dan saya bilang siap," ungkap Anang di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Dia juga mengaku sempat kaget saat diminta menggantikan Budi Waseso, yang saat dicopot tengah mengusut kasus dugaan korupsi di PT Pelindo II.

"Saya menerima berita itu sebagai amanat, saya tidak mengerti dan tidak paham. Yang saya tahu ini adalah tugas yang saya lakukan," papar dia.

Sementara itu, politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai pergantian keduanya terjadi karena adanya intervensi dari pihak tertentu karena adanya dugaan  kasus korupsi yang tengah ditangani Kabareskim Komjen Buwas.

"Kami di DPR tidak mempersoalkan pergantian ini,  tapi cara pergantiannya yang dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Pergantian dengan cara intervensi, cara ganti itu yang kita sesalkan. Kita Sudah baca transkrip Rj Lino yang telpon menteri dan ada orang penting di negeri ini telpon Kaplori untuk penjelasan. Saya juga dengar kasus Pelindo II minta dihentikan,"  kata Bambang.

Karenanya, dia minta agar kasus tersebut terus dilanjutkan, apabila Anang Iskandar sudah secara resmi menerima posisi sebagai Kabareskrim. Pasalnya, hal itu tidak mungkin dihentikan lagi, karena pihaknya akan membentuk Panitia khusus untuk mengawasi dan mengawal kasus tersebut.

"Kami berharap, kasus Pelindo II ini dilanjutkan, karena kita akan membuat pansusnya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI