Jusuf Kalla 'Ogah' Komentari Proses Pergantian Budi Waseso

Sabtu, 05 September 2015 | 16:25 WIB
Jusuf Kalla 'Ogah' Komentari Proses Pergantian Budi Waseso
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak menjelaskan proses pergantian Komjen Polisi Budi Waseso yang saat ini telah digeser menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Usai menghadiri acara pengukuhan kepengurusan PBNU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015), JK hanya menyatakan kalau persoalan itu sudah selesai.

"Sudah lewat itu sudah selesai itu persoalan. Sudah saya jelaskan berkali-kali," kata JK.

Kendati demikian, dia mengaku sering menghubungi Budi Waseso meski enggan menjelaskan isi  pembicaraan dengan Budi Waseso.

"Sejak dulu saya suka bertelepon dengan Pak Buwas," kata JK.

Sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso mengakui sempat dihubungi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat penyidik Bareskrim menggeledah kantor Pelindo II di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penggeledahan itu sendiri berkaitan dengan kasus duggan korupsi pengadaan mobil crane.

"Iya sekali, waktu menggeledah," kata Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (4/9/2015).

Jenderal polisi bintang tiga yang akrab disapa Buwas ini mengaku, ketika itu Jusuf Kalla menanyakan mengenai kasus tersebut. Namun B‎uwas tak menyebutkan apa isi pembicaraan mereka.

"Intinya (JK) menanyakan bagaimana kasus itu dan sudah saya sampaikan," ujarnya.

Saat dikonfirmasi apakah Kalla meminta Bareskrim untuk menghentikan penyelidikan kasus Pelindo II tersebut, Buwas menampiknya.

"Tidak dong, kalau pidananya nggak boleh diusut berarti tidak boleh lagi pelanggaran pidana diusut dong," kata dia.

Buwas meyakini kalau dalam kasus pengadaan barang di Pelindo II terdapat penyelewengan dan dugaan korupsi yang merugikan negara. Dalam kasus ini, Bareskrim sudah memeriksa sejumlah saksi.

 "Saya sangat yakin, bukan 100 persen, tetapi 1.000 persen. Sekarang sudah melakukan pemeriksaan, tersangka adalah pintu masuk kami," kata dia memastikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI