Suara.com - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menegaskan dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) buat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) malah membikin situasi politik gaduh di tengah kondisi krisis ekonomi.
"Masuknya PAN tidak akan membuat situasi membaik, malah masuknya PAN ke dalam pemerintahan akan membuat situasi semakin gaduh," kata Bambang di Jakarta, Sabtu (5/9/2015).
Bambang menduga justru bergabungnya PAN, malah membuat partai politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ketakutan soal kompensasi dari Presiden Jokowi.
"Sekarang ini PDI P sudah mulai berteriak, PKB sudah mulai berteriak, jadi masuknya PAN akan tambah gaduh," kata Bendahara Umum Partai Golkar versi munas Bali.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, M Nazib, mengatakan bahwa pihaknya berpindah dari Koalisi Merah Putih (KMP) dengan tujuan untuk memperbaiki ekonomi.
"PAN tidak dukung KIH, PAN bantu Pemerintah untuk memperkuat ekonomi di tengah situasi politik dan ekonomi yang kurang membaik," kata Nazib.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan Mashinton Pasaribu mengatakan, soal jabatan menteri sebenarnya wewenang Presiden Jokowi. Masuknya PAN tetap disambut positif sebagai pencair kebekuan antara KIH dan KMP.
"Kita senang PAN gabung. Namun soal menteri itu terserah Presiden lah," katanya.