Cianjur Daerah Rawan Perdagangan Manusia

Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 05 September 2015 | 04:18 WIB
Cianjur Daerah Rawan Perdagangan Manusia
Ilustrasi perdagangan manusia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah lembaga non pemerintah asal Amerika, menilai Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah dengan tingkat perdagangan manusia yang cukup tinggi.

"Kami sudah lama melakukan penelitian langsung ke Cianjur, sudah hampir dua tahun. Kami merasa perlu turun ke Cianjur, untuk terlibat dalam pencegahan terjadinya perdagangan manusia yang banyak menimpa warga Cianjur," kata Sandra Woworuntu, pendiri lembaga non pemerintah asal Amerika Yayasan Mentari di Cianjur, Jumat (4/9/2015).

Selama ini, ungkap dia, Mentari fokus terhadap persoalan Human Trafficking atau perdagangan manusia, di sejumlah wilayah di negeri ini. Dia menjelaskan, dua tahun penelitian yang dilakukan di wilayah Cisarua-Bogor dan Cipanas-Cianjur, pihaknya menyimpulkan wilayah tersebut rawan terjadinya perdagangan manusia karena terletak di jalur perlintasan Jakarta-Bogor-Bandung atau Jakarta-Sukabumi-Bandung dan sebaliknya.

Sehingga pihaknya merasa harus ikut serta mencegah terjadinya perdagangan manusia di wilayah tersebut dengan berbagai cara salah satunya melalui jalur pendidikan, dimana pihaknya menerjemahkan sebuah komik tentang perdagangan manusia yang akan dibagikan ke siswa-siswa di sekolah-sekolah dasar di Cianjur.

"4.000 eksemplar komik siap disebar, dimana isi di dalamnya menceritakan berbagai cara mencegah terjadinya perdagangan manusia yang bisa menimpa siapa saja. Kami merasa dengan cara membuat komik dan masuk ke sekolah-sekolah akan menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan ditanamkan hingga mereka dewasa," katanya.

Selama ini ungkap dia, kasus perdagangan manusia yang banyak menimpa warga Cianjur dan warga lainnya di wilayah Indonesia, akibat beberapa faktor selain pendidikan yang tidak merata, kemiskinan menjadi penyebab kuat terjadinya human trafficking. Meskipun mengalami penurunan tambah dia, angka kejahatan terhadap anak dan perempuan di Cianjur meningkat.

"Untuk itu kami akan mencoba memberikan bantuan pada 10 keluarga sebagai percobaan, berupa ayam untuk diternakan. Enam bulan ke depan kami akan datang kembali apakah hal tersebut dapat menjadi ladang usaha bagi mereka," katanya.

Sementara Ketua Bidang Advokasi dan Penanganan Kasus P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar, merasa bangga dengan kedatangan ketua Yayasan Mentari itu. Bahkan pihaknya berharap ada kemajuan di bidang perlindungan perempuan dan anak di wilayah tersebut dan angka kasus perdagangan manusia di wilayah tersebut dapat dihilangkan.

"Kami dapat berbagi solusi untuk mengatasi terjadinya perdagangan manusia yang menimpa warga Cianjur. Kedatangan yayasan ini, dapat memberikan wawasan bagi kami dan warga Cianjur pada umumnya," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI