Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin tidak akan terjadi konflik lagi antara pengemudi angkutan konvensional dan pengemudi moda transportasi yang berbasis teknologi informasi untuk mencari pelanggan. Pemerintah, katanya, akan terus meningkatkan sarana dan prasarana angkutan massal.
"Nggak mungkin konflik, nanti angkutan umum kita subsidi. Nanti hampir semua angkutan umum polanya itu kita bayar rupiah per kilometer di bawah Transjakarta sampai termasuk laut (rupiah per mil). Otomatis terbagi karena dia subsidi, kan," kata Basuki alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Menurut Ahok dengan adanya peningkatan layanan transportasi massal yang disediakan pemerintah, dengan sendirinya moda transportasi yang berbasis teknologi informasi seperti ojek online akan kalah. Daripada membayar jasa ojek, masyarakat nanti akan memilih menggunakan transportasi massal yang lebih murah biayanya karena disubsidi pemerintah.
"Bagi saya yang paling penting itu bagaimana menekan biaya transportasi masyarakat. Kalau ojek akhirnya agak-agak menuju menengah sebetulnya. Naik ojek itu mahal lho. Kalau nggak ada duit naik bus aja," kata Ahok.
Pemerintah, katanya, juga menyediakan fasilitas bus gratis, seperti bus tingkat yang menghubungkan tempat-tempat wisata di Jakarta Pusat.
"Makanya kalau busnya tambah cukup kalau kamu bisa buktiin gaji kamu UMP (Upah Minimum Provinsi) ditransfer perusahaan kamu masuk rekening di DKI saya bisa kasih anda naik bus gratis. Ini bagian dari kita membantu pertumbuhan ekonomi. Jadi orang-orang itu bisa hemat," kata Ahok.