Suara.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlyan mengatakan, mutasi Komjen Pol Budi Waseso menjadi Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) justru dianggap sebagai kenaikan status menjadi eselon satu.
Dia bahkan menyebut kalau kini secara struktral, Budi Waseso sekarang langsung berada di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pergantian Budi Waseso bukan pencopotan, tapi ganti posisi. Beliau ini justru levelnya meningkat jadi eselon satu, langsung di bawah Presiden," kata Anton dalam konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015).
Sedangkan penggantinya, Anang Iskandar yang kini akan menggantinya sebagai Kabaresekrim justru turun karena berada di bawah Kapolri, kendati statusnya tetap eselon sasaNamun statusnya tetap eselon satu.
"Status eselonnya sama (Anang dengan Buwas), tapi pak Budi Waseso lebih tinggi. Ini kebutuhan organisasi," ujarnya.
Menurut Anton, Anang dipilih menjadi Kabareskrim menggantikan Buwas dalam rapat dewan jabatan dan kepangkatan tinggi (Wanjakti) karena dinilai lebih berpengalaman dan lebih senior di kepolisian.
"Mungkin karena latar belakang beliau sebagai reserse, aaa beberapa pertimbangan-pertimbangan dan beliau senior juga," imbuhnya.
Dia menambahkan, pergantian jabatan di tubuh Polri merupakan hal yang biasa terjadi untuk penyegaran dan kebutuhan organisasi Korps Bhayangkara tersebut.
"Pergeseran ini suatu hal yang biasa ditubuh Polri untuk meningkatkan karir dan pergantian pengalaman, agar seseorang lebih luas pengalamannya. Dan pak Buwas dibutuhkan karena bisa lebih fokus dan diharapkan lebih progresif untuk pemberantasan narkoba," tandasnya.