Suara.com - Prancis, hari Kamis (4/9/2015), menyatakan bahwa serpihan sayap yang ditemukan di pantai Pulau Reunion beberapa waktu lalu merupakan puing pesawat Malaysia Airlines MH370. Informasi ini memperkuat pernyataan pemerintah Malaysia yang menyebut serpihan itu berasal dari pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang 8 Maret 2014 silam.
Bagian sayap yang dinamakan "flaperon" itu ditemukan di pesisir pantai pulau milik Prancis pada tanggal 29 Juli lalu. Sebelumnya, Malaysia mengatakan, warna cat dan nomor perawatan yang tertera pada flaperon itu cocok dengan yang dimiliki pesawat Boeing 777 200 ER milik Malaysia Airlines.
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan seorang teknisi dari Airbus Defense and Space (ADC-SAU) di Spanyol. Sang teknisi, yang membuat bagian flaperon untuk Boeing, mengenali tiga nomor seri yang ditemukan pada flaperon itu.
"Dengan demikian bisa dipastikan bahwa flaperon yang ditemukan di Pulau Reunion pada tanggal 29 Juli 2015 adalah benar berasal dari pesawat MH370," kata jaksa penuntut umum Prancis.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014 setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat tersebut membawa 239 penumpang dan kru, termasuk 7 warga negara Indonesia. (Reuters)