Narapidana Terorisme Akan Dipisahkan dengan Tahanan Lain

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 04 September 2015 | 01:03 WIB
Narapidana Terorisme Akan Dipisahkan dengan Tahanan Lain
Ilustrasi lelaki di balik jeruji besi/tahanan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan narapidana terorisme yang ada di lembaga-lembaga permasyarakatan akan dipisah dari tahanan kriminal lainnya.

"Teman-teman kita narapidana terorisme perlu diberi pencerahan dan itu bisa dilakukan dengan mengatur agar tempat mereka tidak disatukan dengan tahanan kriminal lain," ujar Luhut usai mengadakan pertemuan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis malam.

Menurut Luhut saat ini memang belum ada ditemukan kasus atau indikasi terorisme yang mencolok. Namun ia mengatakan pihaknya terus melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan tindakan terorisme di Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memang merencanakan sebuah pola pembinaan khusus bagi para narapidana pelaku tindak pidana terorisme agar para penegak hukum lebih fokus dalam menangani kasus tersebut.

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Arief Dharmawan mengatakan pola pembinaan khusus tersebut di antaranya adalah penempatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang terpisah, pengamanan yang super maksimum, serta peradilan khusus terorisme.

BNPT mencatat setidaknya ada 15 persen dari 600 narapidana tindak pidana terorisme yang sudah bebas kembali menjadi teroris dengan kualifikasi yang meningkat.

Sementara itu selain tentang narapidana terorisme, Luhut juga menyinggung tentang keinginannya agar usaha-usaha penanggulangan teror dilakukan secara terintegrasi.

Ia telah memerintahkan jajarannya untuk membawa konsep integrasi tersebut pada tanggal 17 September, meliputi bentuk organisasi hingga program yang akan dilakukan.

"BNPT tetap dipertahankan tapi saya pikir penanggulangan terorisme jangan terpisah-pisah. TNI, Polri, BIN harus jadi satu," katanya kepada Antara.

Pada malam ini, Kamis (3/9/2015), tiga perwira tinggi Polri mendatangi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Kamis malam.

Mereka adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjenpol Saud Usman Nasution, Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Operasi (Asops Kapolri) Irjen Pol Unggung Cahyono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.

Menkopolhukam dan ketiga perwira tersebut melakukan pembicaraan tentang deradikalisasi terorisme.

Luhut dan Tito Karnavian mengatakan tidak membahas isu pergantian Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI